Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Lorenzo-Crutchlow berselisih soal insiden FP1

Jorge Lorenzo dan Cal Crutchlow beda pendapat soal insiden kecelakaan mereka pada Free Practice 1 MotoGP Jepang di Motegi.

Jorge Lorenzo, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Crutchlow melaju di belakang Lorenzo ketika kedua pembalap mendekati Tikungan 9 pada latihan pertama, Jumat (13/10) pagi.

Pembalap LCR Honda itu kehilangan kendali dalam pengereman, dengan roda depan terkunci untuk menghindari Lorenzo. Namun, Crutchlow terjatuh dan motornya menabrak pembalap Ducati tersebut.

Insiden kecelakaan pun diikuti adu argumen antara keduanya yang meluncur ke gravel. Lorenzo dibuat kesal. Bukannya meminta maaf, Crutchlow justru mempertanyakan mengapa ia melaju sangat lambat.

Akan tetapi, tiga kali juara dunia itu menambahkan, bahwa Crutchlow mendatanginya dan meminta maaf.

“Pertama, Cal tidak minta maaf. Sebenarnya dia bilang kenapa saya sangat lambat. Inilah Cal. Tapi dia orang yang baik. Setelah dua jam, dia datang ke kantor (Ducati) dan minta maaf. Dia sadar itu adalah kesalahannya,” ungkap Lorenzo.

“Saya lambat dan dia bisa melihat saya di depan. Saya berpikir dia bisa mengerti itu adalah racing line terbaik untuk tidak melakukan hal bodoh dalam latihan bebas pertama.

“Dia mengerem secara agresif, terlalu banyak, dan dia kehilangan kendali atas motornya. Bagaimanapun, dia merasa menyesal dan tidak apa-apa.”

Ketika ditanya perihal insiden FP1, Crutchlow menegaskan Lorenzo melaju terlalu lambat. Pembalap Inggris itu memperhitungkan kesalahan harus dialokasikan “60/40” kepada Lorenzo.

Menurut Crutchlow, sebelum kecelakaan terjadi, Lorenzo sempat melihat dua kali. Jadi, ia seharusnya tahu ada pembalap di belakangnya.

“Saya minta maaf kepada dia karena saya menabraknya, dan sepertinya saya lah yang salah. Tapi dia benar-benar lambat di racing line,” tukas Crutchlow.

“Saya melaju sangat cepat, dan jika Anda melihat pembalap di depannya, dia mengerem lebih terlambat dibandingkan saya. Tapi saya harus mengerem lebih keras karena saya akan menabrak Jorge. Roda depan terkunci di genangan air.

“Dia tahu saya datang (dari belakang), dan dia enam detik lebih lambat dari lap sebelumnya.

“Saya menabrak dia, dan itu tidak terlihat bagus untuk saya... Tentunya, kami berdua beda pendapat. Saya tidak membuat dia terjatuh, itu adalah kecelakaan besar. Menurut saya itu 50/50, lebih 60/40 untuknya.”

Crutchlow mengonfirmasikan bahwa ia mengunjungi Lorenzo setelah insiden kecelakaan FP1. Namun, hanya untuk memastikan pembalap Ducati ini tidak cedera, bukan secara khusus untuk meminta maaf.

“Hal utama adalah kami berdua baik-baik saja. Saya mendatanginya untuk memastikan dia baik-baik saja, dan hanya itu.”

 

Lorenzo sempat khawatir cedera

Lorenzo awalnya mengaku takut akan mengalami patah tangan ketika ditabrak Crutchlow. Beruntung, ia tak cedera serius usai pemeriksaan medis.

“(Kondisi) tangan saya baik. Saya benar-benar takut karena 20 detik setelah kecelakaan, karena tangan begitu bengkak dan saya sangat kesakitan. Saya merasa ada yang sesuatu yang patah.

“Untungnya, sinar-x menunjukkan tidak ada patah tulang. Saya benar-benar senang karena itu (kecelakaan) bisa berakhir cukup buruk. Saya melihat di televisi, kecelakaan itu, dan melihat bagaimana motor menabrak saya dan dampaknya besar.”

Laporan tambahan oleh Oriol Puigdemont 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya FP2 MotoGP Jepang: Dovizioso teratas, Marquez terjatuh
Artikel berikutnya Vinales: Yamaha semakin buruk di lintasan basah

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia