Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Lorenzo jadi inspirasi Zarco

Jelang musim perdana bersama KTM, Johann Zarco ingin mengikuti jejak Jorge Lorenzo, yang sukses beradaptasi dengan Ducati.

Johann Zarco, Red Bull KTM Factory Racing

Johann Zarco, Red Bull KTM Factory Racing

Gold and Goose / Motorsport Images

Direkrut dari Tech 3, langkah awal Zarco dengan RC16 tidaklah mulus. Pembalap Prancis itu mengalami dua kecelakaan di Valencia, dan berada di luar 15 besar pada tes selanjutnya, Jerez.

Feelingnya mulai membaik di Jerez, Zarco mengaku perlu menyesuaikan gaya balapnya, dan juga karakteritik RC16 agar bisa semakin kencang.

Lebih jauh, Zarco terinspirasi adaptasi Lorenzo bersama Ducati, di mana X-Fuera menorehkan tiga kemenangan menyusul tahun pertama yang sulit, meski tak mengubah gaya balap secara signifikan.

“Kita harus ingat saat Lorenzo membalap dengan Ducati, butuh waktu lama baginya beradaptasi. Dan saat ia menang, rasanya seperti melihatnya dengan Yamaha, perbedaanya tidak besar. Itu berarti, kuncinya adalah bekerja dengan motor. Memberi feeling lebih baik kepada pembalap,” ujar Zarco.

“Saya tetap berpikiran terbuka untuk beradaptasi, dan meningkatkan kemampuan saya dengan motor. Namun kami tahu bahwa bertahan dengan beberapa cara, jika tim tahu itu adalah cara bagus, itu akan terbayar.”

Zarco juga menambahkan ia tak akan mengikuti gaya balap agresif Pol Espargaro, rekan satu tim barunya.

Baca Juga:

“Oleh karena itu saya harus menemukan basis saya, karena saya tak bisa membalap seperti Pol. Saya bisa menemukan beberapa gagasan, dan terkadang mencoba hal seperti yang dilakukannya,” tambah pembalap 28 tahun itu.

“Namun saya tak bisa menirunya, dan saya tahu gaya balap smooth saya bagus. Ini benar-benar gaya balap Zarco, saat saya memiliki feeling bisa sangat konsisten, dan tiap waktu kami meningkatkan catatan waktu. Saat kami bisa konsisten dengan catatan waktu 1 menit 38 detik, itu akan sangat menarik.”

Selain itu, 2019 juga akan menjadi tahun pertama Zarco sebagai pembalap pabrikan, setelah dua musim pertamanya menjadi pembalap satelit Yamaha.

Zarco harus menyesuaikan dirinya dengan perbedaan tim pabrikan, mulai jumlah komponen yang harus diuji, serta dukungan KTM untuknya, dan juga Espargaro.

“Kami memiliki beberapa hal untuk dicoba, dan dipahami. Beberapa tahun terakhir saya memiliki lebih sedikit hal (untuk dicoba), dan saya tahu mana yang terbaik, mungkin itu lebih mudah,” tuturnya.

“Di sini ada lebih banyak hal yang dikontrol, kami memiliki lebih banyak kru di garasi. Namun, pembalap juga perlu berkembang dengan feeling, serta mengendalikan emosi agar dapat memahami, dan memberi informasi bagus,” tutupnya.

Laporan tambahan oleh Jose Tamajon

Johann Zarco, Red Bull KTM Factory Racing

Johann Zarco, Red Bull KTM Factory Racing

Photo by: Gold and Goose / LAT Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Iannone ungkit lagi kelemahan Aprilia
Artikel berikutnya Sebelum ke Honda, Lorenzo nyaris pensiun

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia