Lorenzo Mengaku Pernah Dapat Tawaran dari Aprilia
Jorge Lorenzo mengklaim dirinya pernah mendapat tawaran dari Aprilia, tapi menolak karena fokusnya hanya untuk menjadi test rider.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Jorge Lorenzo terlihat sangat menikmati masa-masa pensiunnya dengan menghabiskan waktu di berbagai negara untuk berlibur dan juga berbisnis.
Beberapa hari lalu, Lorenzo kembali ke trek untuk meramaikan Misano Pro Day dengan menunggangi Yamaha YZF-R1.
Pria kebangsaan Spanyol itu juga menguji motor listrik Vsoco yang dapat menjadi pilihan di masa depan untuk balap motor profesional.
Usai melakukan beberapa putaran bersama test rider Ducati, Michele Pirro, Lorenzo mengungkapkan beberapa fakta dalam wawancaranya bersama GPone.com.
Peraih tiga gelar juara dunia MotoGP tersebut juga mengatakan bahwa ada ketertarikan dari Aprilia untuk mengisi satu kursi kosong.
“Mereka menginginkan saya menjadi pembalap baru di timnya, tapi saya selalu memprioritaskan untuk menjadi seorang test rider,” kata Lorenzo.
“Kami berdiskusi untuk kemungkinan menjadi test rider. Tapi pada akhirnya, kesepakatan tak terjadi karena mereka tidak ingin berinvestasi pada seorang juara seperti saya.
“Mungkin mereka ingin berinvestasi kepada seseorang yang bayarannya tidak terlalu besar dan itu sebabnya kesepakatan tak terjadi.”
Bagaimanapun, Jorge Lorenzo merasa senang bisa kembali ke atas motor di trek yang pernah memberikan banyak kenangan manis baginya selama menjadi pembalap profesional.
“Berada di Misano setelah berbulan-bulan tanpa mengendarai motor selalu menyenangkan. Saya selalu menjadi seseorang yang perfeksionis karena tak pernah bosan dengan kemenangan dan it uterus menjadi target saya,” ujar X-Fuera.
“Di satu sisi, ceritanya saat ini berbeda, saya berada di sini untuk bersenang-senang. Mempromosikan merek dan menikmati hari ini, tanpa perlu memikirkan jadi yang tercepat.”
Salah satu alasan Jorge Lorenzo pensiun adalah ia ingin terlepas dari beban ketika ingin melakoni suatu perlombaan.
Pria 34 tahun itu merasa dirinya seperti terkurung dalam sangkar, dan pikirannya tak pernah tenang, terutama saat hal buruk terjadi.
“Dalam level tertinggi, Anda harus berpikir tentang apa yang Anda lakukan selama 24 jam dalam sehari,” Lorenzo menuturkan.
“Setelah sepanjang hidup saya dedikasikan untuk dunia balap, saya membutuhkan ketenangan, di mana saya bisa memakan apa saja, tidur kapan saja, tanpa harus stress dan menderita.
“Sangat sulit untuk kembali menerima penderitaan itu setelah saya rasakan selama 30 tahun dalam hidup.”
Pada musim terakhirnya bersama Honda, Jorge Lorenzo terlihat sangat frustrasi karena gagal menaklukkan RC213V dan mengalami banyak cedera akibat sering kecelakaan.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments