Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Lorenzo tak sengaja tekan tombol pit limiter

Start buruk Jorge Lorenzo di MotoGP Argentina rupanya dikarenakan kesalahan ia yang justru menekan tombol pit limiter.

Jorge Lorenzo, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Menempati grid ke-12, rekrutan baru Repsol Honda itu melorot drastis pada posisi ke-21 saat lap pembuka di Termas de Rio Hondo, Minggu (31/3).

Walau akhirnya berhasil finis ke-12, tetapi itu pun lantaran insiden kecelakaan yang melibatkan Maverick Vinales dan Franco Morbidelli pada lap terakhir.

“Di sini dengan pit limiter, sepertinya saya menekannya secara tidak sadar karena saya hanya ingat menekan tombol prosedur start,” kenang Lorenzo.

“Tiba-tiba motornya, rpm turun seperti [tidak ada] bahan bakar dan saya tidak tahu apa yang sedang terjadi. Namun tampaknya tombol pit start menyala dan motor tidak melaju. Lalu semua pembalap menyusul saya. Saya posisi terakhir lagi seperti di Qatar.

“Ketika saya mulai memperbaiki posisi, saya merasa kehilangan beberapa karet di setang sebelah kiri, yang keluar, keluar, keluar dan saya jadi tidak punya karet di tangan kiri. Jadi, tidak ada grip sama sekali.

“Balapan yang sangat sulit untuk memulihkan posisi, juga grip lintasan sangat buruk setelah balapan Moto2 dan dengan kondisi yang lebih panas. Itu seperti mimpi buruk.

“Semoga di masa depan hal-hal aneh dan sial ini tidak akan terjadi lagi,” harapnya.

Baca Juga:

Lorenzo kemudian mengatakan, masalah-masalah yang kerap menerpanya telah membuat ia seperti sedang mencari alasan di awal karier bersama Repsol Honda.

“Saya sangat senang saat warm-up karena kami mencoba sesuatu di motor yang meningkatkan feeling saya dan saya lebih cepat 0,3 dan setengah detik,” imbuhnya.

“Tetapi dalam balapan dengan kondisi yang lebih panas dan masalah yang tidak biasa, saya tidak bisa mendapatkan potensi.

“Sepertinya saya mencari alasan, tapi ini tidak bisa dipercaya atas apa yang terjadi.

“Satu-satunya hal baik adalah kami finis balapan, di Qatar ke-13, di sini ke-12. Ini posisi yang sangat buruk, namun kami perlu melihat ke depan, untuk melupakan masa lalu dan saya yakin cepat atau lambat kami akan lebih beruntung,” tutupnya.

Laporan tambahan oleh Federico Faturos

Jorge Lorenzo, Repsol Honda Team
Jorge Lorenzo, Repsol Honda Team
Jorge Lorenzo, Repsol Honda Team
Jorge Lorenzo, Repsol Honda Team
Jorge Lorenzo, Repsol Honda Team
Jorge Lorenzo, Repsol Honda Team
Jorge Lorenzo, Repsol Honda Team
Jorge Lorenzo, Repsol Honda Team
Jorge Lorenzo, Repsol Honda Team
Jorge Lorenzo, Repsol Honda Team
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Penalti jump start picu kegeraman Crutchlow
Artikel berikutnya Duel lawan Rossi, Dovizioso takut terjatuh

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia