Lorenzo takut tidak akan pulih tepat waktu
Setelah memutuskan absen di MotoGP Jepang, Jorge Lorenzo mengaku tak yakin apakah bisa tampil saat singgah ke Phillip Island akhir pekan depan.
Jorge Lorenzo, Ducati Team
Gold and Goose / Motorsport Images
Pembalap Ducati itu cedera dislokasi jari kaki karena terjatuh pada lap pembuka balapan Aragon, yang kemudian diperburuk ketika kecelakaan highside dalam Free Practice 2 MotoGP Thailand.
Lorenzo sebenarnya dinyatakan fit untuk membalap di Twin Ring Motegi. Akan tetapi, X-Fuera merasa kondisi fisiknya tidak sepenuhnya kuat, ditambah karakter trek stop and go, serta menuntut area pengereman keras.
Hanya menempuh dua lap saat FP1, Jumat (19/10) pagi, pembalap Spanyol itu pun akhirnya memilih mundur dari gelaran MotoGP Jepang. Harapannya pulih 100 persen.
“Saya belum tahu tentang Phillip Island, karena Anda tidak pernah tahu apa yang dapat Anda rasakan ketika saya tiba di sana pada Rabu atau Kamis,” ujar Lorenzo.
“Tetapi sulit untuk percaya, [jika] dalam 14 hari [dari Thailand ke Jepang] cedera tidak pulih dengan baik, bahwa dalam enam hari itu bisa pulih begitu cepat.
“Itu bisa terjadi dan kita akan melakukan pemindaian MRI [Magnetic Resonance Imaging] untuk melihat cedera lebih dekat, serta memutuskan apa yang harus dilakukan. Satu-satunya hal yang akan saya lakukan sekarang adalah istirahat, dan menunggu tubuh [menjadi lebih baik],” paparnya.
Andai Lorenzo kembali absen di Phillip Island, pembalap tes Michele Pirro kemungkinan besar akan dipanggil Ducati sebagai pengganti.
Lorenzo mengungkapkan, bahwa ia mungkin telah memaksakan diri untuk berlatih sedikit terlalu cepat, yang menghambat kesembuhannya.
“Apa yang saya lakukan adalah apa yang saya rasakan, dan apa yang saya pahami untuk opini berbeda setelah mendengar pendapat berbeda. Tapi mungkin untuk cedera ini saya sedikit menekan terlalu cepat,” tuturnya.
“Ini mungkin, saya pikir, tidak memperburuk cedera. Namun mungkin memperlambat pemulihan,” imbuh lima kali juara dunia itu.
Lebih lanjut, Lorenzo mengatakan, risiko membuat cederanya semakin parah karena alasan yang sama besar di balik mundurnya ia dari MotoGP Jepang.
“Saya merasa lebih buruk dari yang diduga. Saya mengira banyak kesulitan untuk berkendara. Tapi saya merasa sangat buruk pada pengereman karena tubuh dan otak tidak memungkinkan saya menekan pergelangan tangan kiri dalam pengereman sehingga saya tidak cepat,” keluhnya.
“Jelas saya tidak nyaman, [tetapi] bahkan jika saya merasa aman di motor, merasa jika saya ingin menekan sedikit lagi, saya bisa membuat kesalahan dan kecelakaan.
“Tidak ada artinya [untuk balapan] seperti ini, karena di trek ini saya bisa memiliki opsi untuk bertarung demi kemenangan [jika saya fit],” tandas pembalap bernomor motor 99 itu.
Laporan tambahan oleh Oriol Puigdemont
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments