Lucio Cecchinello Ungkap Rahasia Akselerasi Casey Stoner
Bos LCR Honda, Lucio Cecchinello, membocorkan gaya balap unik Casey Stoner. Keduanya pernah bekerja sama pada 2002.
Pria Italia tersebut turut berperan membuka jalan karier Stoner di kelas 250cc. Cecchinello, yang mendirikan timnya sendiri sejak 1996, mendapat tawaran dari sponsor besar.
Syaratnya adalah membentuk tim untuk kelas 125cc dan 250cc. Cecchinello yang kala itu berlaga di kategori rendah menggandeng Alex de Angelis.
“Stoner, saya ingat sesuatu yang mengesankan saya, yakni debutnya di Qatar. Semua orang tahu kisahnya di MotoGP,” ujar Cecchinello dalam program GPOneCar di kanal Youtube.
“Saya mundur ke belakang, Aprilia mengontak saya dan berkata bahwa ada perusahaan yang tertarik menjadi sponsor untuk tim 125cc dan 250cc, lalu kami mengorganisir kesepakatan dan lain-lain. Hanya saja, saya harus menemukan para pembalap.
“Saya dan de Angelis untuk 125cc dan 250cc kami merekrut Stoner dan David Checa. Itu pada 2022. Namun, sebelum memutuskan, saya menelepon Dorna, ‘Kami harus merekrut pembalap untuk 250cc dan saya ingin mengandalkan pembalap muda’.”
Ia pun mencari pembalap untuk kelas menengah melalui koneksinya, salah satunya Alberto Puig. Manajer tim Honda Racing itu menawarkan Stoner.
“Jadi saya telepon Alberto Puig dan dia bilang, ‘Di rumah saya ada Casey Stoner yang tidur di dalam camper.’,” pria 52 tahun itu mengisahkan.
“Dia datang ke kebun di rumah orang tuanya, di Provinsi Barcelona. Saya lihat sebuah bus yang diubah jadi camper dengan kekacauan di dalamnya, dengan tempat tidur, mesin cuci, baju bertebaran, dan lain-lain.
“Di sana ada Stoner, saya katakan, ‘Ayo ikut tes di Jerez’. Kami menggelar tes di Jerez. Kami membawa Aprilia ke Jerez. Stoner mengaspal dan setelah beberapa lap , dia mencatatkan waktu setengah detik dari Marco Melandri yang memakai motor resmi. “
Tes awal meninggalkan kesan mendalam untuk Cecchinello. Pembalap muda Australia tersebut mampu memangkas jarak dengan mengeksploitasi rem.
“Stoner terpaut 0,4 dari Melandri, 0,5 dari Melandri, lalu dia masuk ke box dengan rem belakang berasap. Kami melihat bahwa dia mungkin terlalu sering mengerem di belakang. Kami perlu merendahkan pengungkit. Saya kembalikan lagi rem belakang yang berasap,” tuturnya.
“Dia lalu kembali berputar dan masuk ke box, ternyata bantalan pelindung, fuse dan rem belakang mengalami kerusakan. Kami memasang sensor tekanan rem ke telemetri.
“Kami memperkirakan kalau dia memiliki gaya balap bahwa saat masuk ke tikungan, dengan rem belakang ditarik untuk memulai membuka gas. Dengan rem belakang ditarik, 100 persen dari pembukaan gas, akan mencapai 90 persen tekanan. Ketika pengereman selesai, motor memiliki akselerasi luar biasa.
“Gaya balap seperti itu yang akhirnya kami ketahui menjadi rahasia Casey Stoner saat turun ke trek.”
Stoner merupakan satu-satunya pembalap yang mampu mempersembahkan juara dunia untuk Ducati dari ajang balap premier.
“Ducati tidak dikendarai siapa pun, di mana pada 2007, motor mereka sangat pasar. Tapi, Stoner bisa mengendalikannya karena kontrol traksi,” katanya.
Lucio Cecchinello, Team LCR Honda Team Principal
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.