Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Jadi Pabrikan Tersukses, Mampukah Honda Pertahankan Masa Kejayaan?

Kiprah Honda di Kejuaraan Dunia Balap Motor tidak perlu diragukan lagi, mengingat mereka menjadi peraih gelar juara dunia dan kemenangan terbanyak.

Podium: race winner Marc Marquez, Repsol Honda Team

Gold and Goose / Motorsport Images

Seperti diketahui, belum lama ini Honda telah memperpanjang komitmen mereka di MotoGP dengan menandatangani kontrak baru dengan Dorna Sports hingga 2026.

Sejauh ini, Honda telah meraih 801 kemenangan di semua kelas dalam kejuaraan dunia balap motor. Tercatat, ada 100 pembalap yang berkontribusi dalam mencapai jumlah tersebut.

Tahun lalu, pembalap Tim Leopard Racing yang turun di kelas Moto3, Jaume Masia, memberikan kemenangan ke-800 untuk Honda di Grand Prix Teruel. Lalu, sukses ke-801 dipersembahkan oleh Tony Arbolino di Valencia (Rivacold Snipers Team), juga di kelas Moto3.

Hingga saat ini, dominasi terbanyak masih dipersembahkan oleh Marc Marquez dengan 56 kali. Itu didapatkannya sejak memperkuat pabrikan Jepang tersebut di kelas premier sejak 2013.

Selain menjadi pemenang terbanyak bersama Honda, Marquez juga berhasil meraih enam gelar juara dunia MotoGP pada 2013, 2014 dan 2016-2019.

Juara Dunia MotoGP Marc Marquez, Repsol Honda Team.

Juara Dunia MotoGP Marc Marquez, Repsol Honda Team.

Foto oleh: Srinivasa Krishnan

Di posisi kedua ditempati oleh Mick Doohan dengan 54 kemenangan yang didapatkannya di era kelas 500 cc (kategori utama sebelum MotoGP menggantikan pada 2002) pada 1994-1998. Pada 1999, Doohan pensiun karena mengalami cedera patah kaki usai insiden di Jerez.

Menjadi pabrikan tersukses di kejuaraan dunia balap motor, membuat Honda bermimpi mencapai 900 kemenangan, hingga 1.000.

Mick Doohan, pembalap terhebat Honda di era kelas 500 cc Kejuaraan Dunia Balap Motor pada awal hingga pertengahan 1990-an.

Mick Doohan, pembalap terhebat Honda di era kelas 500 cc Kejuaraan Dunia Balap Motor pada awal hingga pertengahan 1990-an.

Foto oleh: Honda

Seperti yang dikatakan oleh pendiri pabrikan berlogo sayap kepak, Soichiro Honda, dirinya bermimpi menjadi yang terbaik di dunia.

“Saya tidak ingin menjadi pemenang di Jepang. Saya ingin memenangi dunia. Jika saya bisa menjadi nomor satu di dunia, secara otomatis kami menjadi nomor satu di Jepang,” kata Sochiro.

Masa kejayaan Honda di ajang balap dimulai di British Isle of Man TT, pada Maret 1954. Saat itu, seri tersebut menjadi yang paling prestisius.

“Hari ini, kami telah mencapai sistem produksi di mana kami memiliki kepercayaan penuh dan kesempatan untuk bersaing,” ujar Honda.

“Di sini, saya telah memutuskan untuk berlaga di balapan TT tahun depan! Ini memang sulit, tetapi kami harus menghadapinya untuk menguji kelayakan teknologi industri Jepang, dan menunjukkannya kepada dunia. Misi kami adalah memperkenalkan industri Jepang.”

Pada April 1961, pembalap asal Australia, Tom Phillis, berhasil meraih kemenangan pertama di Grand Prix Spanyol, dengan menggunakan Honda RC144 di kelas 125cc.

Sejak saat itu, Honda terus meningkatkan jumlah kemenangannya dan menjadi pabrikan Jepang terbaik hingga saat ini di kejuaraan dunia balap motor.

Namun, sampai kapan Honda bisa terus mendapatkan kemenangan. Terlebih tahun lalu di MotoGP, mereka tak bisa mendapatkan kemenangan dan menjadi musim terburuk sejak 1982.

Hilangnya sosok Marc Marquez terbukti menjadi kendala utama Honda untuk mencapai kesuksesan. Pembalap asal Spanyol itu juga belum bisa dipastikan kapan bisa kembali ke atas jok Honda RC213V.

Saat ini, pabrikan lain terus melakukan peningkatan pada motor dan juga pembalap mereka untuk mengalahkan Honda. Suzuki sudah membuktikannya tahun lalu dengan meraih gelar juara dunia yang didapatkan oleh Joan Mir.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pria 23 tahun itu membuktikan bahwa kecerdasan dalam mengendalikan situasi menjadi faktor paling ampuh untuk menjadi yang terbaik.

Ducati yang selalu kalah dari Honda juga terus meningkatkan kualitas mereka. Pabrikan Italia itu berhasil meraih gelar konstruktor tahun lalu berkat kontribusi seluruh pembalap yang ada di tim pabrikan maupun satelit.

Pemerataan kekuatan menjadi kunci Ducati untuk bisa mematahkan dominasi Honda dan Marquez.

Yamaha yang terlihat kesulitan dalam beberapa tahun terakhir juga terlihat mulai serius dalam memperbaiki YZR-M1. Tim berlogo garpu tala itu memulai langkah dengan membajak Cal Crutchlow, yang memutuskan pensiun di akhir tahun lalu, untuk menjadi test rider.

Ancaman serius juga datang dari KTM yang mulai menunjukkan kekuatan dengan meraih delapan podium, termasuk tiga kemenangan di MotoGP tahun lalu.

Untuk itu, Honda harus membuat RC213V mudah dikendarai oleh seluruh pembalap agar bisa mempertahankan kesuksesan dalam kejuaraan dunia balap motor.

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kepala Kru Mir Ingin Rins Raih Titel Juara MotoGP
Artikel berikutnya Rossi Diprediksi Takkan Mampu Naik Podium

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia