Marquez: Saya tak cukup cepat di Sepang
Marc Marquez mengaku memiliki banyak masalah saat kualifikasi. Ia juga menyadari tidak memiliki kecepatan untuk bertarung demi kemenangan di Sepang.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Marquez, memimpin klasemen dengan keunggulan 33 poin atas Andrea Dovizioso, menjalani sesi Sabtu dengan penuh masalah. Meski memuncaki FP4, pembalap Spanyol itu terjatuh saat Q2, memaksanya kembali ke pit untuk memakai motor kedua.
Marquez mengatakan, feeling dengan motor kedua tidak sama, dan ia hanya mampu menempati start ketujuh, yang merupakan hasil kualifikasi terburuknya sepanjang musim ini.
"Tentu ini [Sepang] bukanlah salah satu trek terbaik. Tapi juga benar bahwa hari ini segalanya salah," tutur lima kali juara dunia itu.
"Semuanya, kami mengarah ke kanan, itu bukanlah arah yang benar. Lalu kami ke kiri, tapi sudah terlambat jadi segalanya jadi sulit, menjadi ke arah sebaliknya.
"Pada FP4 saya mulai kembali mendapatkan feeling dengan motor. Tapi saat saya keluar dengan motor di Q2, saya terjatuh dengan ban [pilihan] pertama.
"Kemudian saya berpikir dengan motor lainnya feeling tidak sama. Saya juga tidak mencatat waktu yang baik, karena itu kami posisi ketujuh."
Marquez hanya membutuhkan finis kedua untuk mengunci gelar juara MotoGP, jika Dovizioso memenangi balapan di Sepang.
Namun, pembalap Honda itu mengakui rekan setim Dani Pedrosa dan Dovizioso memiliki kecepatan yang lebih baik darinya. Ia pun mengatakan hanya bisa bertarung untuk posisi ketiga.
"Sejujurnya, kami tidak memiliki ritme untuk memenangi balapan kali ini. Tapi saya pikir kami memiliki ritme untuk bertarung demi podium," terang Marquez.
"Sepertinya saat ini, Dani dan Dovi memiliki ritme terbaik, dan kemudian saya termasuk beberapa pembalap yang dapat bertarung untuk podium."
Selain itu, Marquez juga meyakini pole yang diraih Pedrosa merupakan hasil dari layout Sepang yang lebih cocok untuk gaya membalap rekan satu timnya itu.
"Mungkin karena kondisi panas, mungkin karena Anda perlu membalap dengan halus, sementara saya merupakan pembalap yang agresif," paparnya.
"Saya mencoba untuk berkonsentrasi agar bisa [membalap] lebih halus. Tapi itu cukup sulit. Terlebih kecepatan motor kami di lintasan lurus bukanlah yang terbaik.
"Anda bisa mengatakan Dani memiliki motor yang sama. Tapi Dani di beberapa sirkuit juga mengalami kesulitan, dia jauh lebih kesulitan dibandingkan saya.
"Sebagai contohnya di sirkuit ini untuk gaya membalapnya, beratnya di lintasan lurus, dia bisa tampil sangat cepat tiap musim, dan saya belajar darinya karena dia membalap sangat baik."
Laporan tambahan oleh Oriol Puigdemont
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments