Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Marc Marquez Mengaku Beruntung Finis Keenam

Pembalap Repsol Honda Marc Marquez merasa beruntung bisa finis keenam dalam MotoGP Prancis setelah beberapa rival di depannya terjatuh.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Marquez terlihat masih kesulitan menggeber Honda RC213V dengan menempati posisi ke-10 di kualifikasi dan tak mampu mengejar lawan sepanjang balapan.

Sebelum balapan, juara enam kali MotoGP itu merasa memiliki kecepatan yang bagus dan cukup untuk berjuang meraih posisi ketujuh. Tetapi, nyatanya The Baby Alien sangat sulit meningkatkan kecepatannya.

Kecelakaan yang dialami oleh dua pembalap Suzuki dan Francesco Bagnaia, turut membantu Marc Marquez untuk naik ke posisi keenam. Jika tidak, maka rider 29 tahun itu hanya berada di tempat kesembilan sebagai posisi finis terbaiknya.

Ketika ditanya Motorsport.com apakah dapat memiliki hasil kuat tanpa adanya pembalap yang terjatuh, Marquez mengatakan: “Tidak, posisi kami tanpa adanya pembalap yang terjatuh adalah kesembilan. Tapi tiga pembalap terjatuh, dan kami finis keenam.

“Saya tak mampu lebih cepat lagi. Ketika Joahnn (Zarco) menyalip, saya sengaja sedikit melebar agar tidak kehilangan waktu dan membiarkannya lewat. Saya mencoba mengikutinya beberapa lap.

“Tapi, saya lihat dia lebih cepat. Saya tidak memiliki kecepatan seperti itu, jadi saya hanya fokus menyelesaikan balapan.”

Baca Juga:

Marc Marquez hampir terjatuh pada menit-menit awal sesi Warm Up, yang bisa saja berdampak buruk pada kondisi fisiknya.

Namun, insiden itu tak memberikan pengaruh besar bagi The Baby Alien di sepanjang balapan. Hanya saja ia mengakui kondisi fisiknya tidak begitu baik.

“Saya bangun dan saya merasa tidak enak badan, bukan hanya tubuh, tetapi juga lengan. Tapi ini adalah hari balapan, jadi Anda harus melakukannya,” ujarnya.

“Dalam pemanasan saya berjuang, saya masuk ke garasi, saya keluar untuk memulai latihan dan saya mengalami goncangan yang aneh.

“Ada sedikit rasa sakit di lengan, tetapi tidak ada yang salah. Untuk balapan, tidak apa-apa, berada di level normal seperti Jerez dan Portimao.

“Kami memulai dan kami melakukan balapan kami. Balapan yang konstan dan solid. Tidak ada yang gila, tapi itu adalah kecepatan kami.

“Jadi, saya tetap pada kecepatan saya dan saya finis keenam. Saya katakan posisi kami antara kelima dan ketujuh, tiga pembalap jatuh di depan, lalu kami mencapai target kami antara kelima dan ketujuh.”

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Marc Marquez masih menjadi pembalap terbaik Honda, meski tertinggal 15 detik dari pemenangan balapan. Namun, ia meyakini ada potensi pada motornya, tetapi ia mengaku tak mengendarainya dengan cukup baik untuk mengeluarkan yang terbaik.

“Dalam hal berkendara, ini bukan yang terbaik dari saya. Saya membalap jauh lebih baik di masa lalu. Saya membalap dengan cara yang berbeda, dengan cara yang aneh pada awalnya, tetapi saya mulai terbiasa,” ucapnya.

“Memang benar saya tidak membalap seperti yang saya inginkan. Saya selalu mencoba memaksakan gaya membalap saya sesuai kebutuhan.

“Tapi memang benar saya tidak berkendara di level terbaik saya, tetapi di setiap balapan saya adalah pembalap terbaik Honda. Jadi, itu berarti performanya ada tetapi saya tidak berkendara dengan baik.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Maverick Vinales Bantah Rumor Pensiun
Artikel berikutnya Remy Gardner Mungkin ke WSBK jika Tersisih dari MotoGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia