Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Marc Marquez Menyesal Memaksakan Diri

Marc Marquez tengah didera penyesalan akibat memaksakan diri dalam sesi latihan ketiga hingga kualifikasi pertama di MotoGP Andalusia. Padahal saat itu, ia baru saja menyelesaikan operasi patah lengan kanan. Ternyata efek negatifnya terasa panjang.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Proses pemulihan cedera pembalap Repsol Honda itu rumit dan lama. Ia bahkan menjalani operasi tiga kali karena pelat yang dipasang pertama sempat pecah.

Marquez baru saja menuntaskan operasi ketiga, mencangkok tulang dari panggul ke lengan, di Madrid, Rabu (3/12/2020) waktu setempat.

Dalam wawancara eksklusif dengan DAZN sebelum Marquez dioperasi, ia mengaku belajar banyak dari kesalahannya memforsir diri tanpa melihat keadaan.

 “Saya pergi ke Jerez dengan tenang, bahwa pelat berfungsi, semua baik-baik saja seperti yang mereka katakan,” ujarnya.

“Saya bertanya karena saya berani, tapi bukan tidak sadar dan kalau mereka bilang pelat bisa pecah ketika mengerem, saya tidak naik motor dengan kecepatan 300 km/kam. Jadi lap terburu-buru, pelat itu pecah di rumah, bukan ketika untuk membuka keunggulan, melainkan karena tekanan yang terakumulasi.

“Itu kesalahan. Apa yang saya pelajari? Pembalap punya keberanian tapi di saat yang sama adalah kekurangan. Tidak melihat risiko dan kami harus melihat itu. Itu yang saya pelajari. Anda matang ketika bisa keluar dari masalah ini, tapi saya kira pada dokter melihat skenario terburuk. Saya bisa mulai musim dengan tepat waktu."

Baca Juga:

Sekarang Marquez lebih sabar dan tidak mau mengulang kesalahan yang sama. Pembalap Spanyol tersebut akan menunggu hingga dokter memberi lampu hijau turun ke lintasan.

“Saya tidak akan balapan hingga 100 persen (pulih). Kembali dan tidak berada dalam kondisi sama, tidak pernah membuat saya khawatir. Saya ingin kembali saat mampu tampil 100 persen,” ia melanjutkan.

Cedera parah tersebut tak akan menghambatnya untuk tampil agresif musim depan. Itu merupakan karakter yang terbukti ampuh untuk menaklukkan MotoGP hingga enam musim.

“Ketika kesalahan datang, saya mengambil risiko lebih kecil dalam balapan, saya pantas berada di lima teratas. Saya akan kembali ketika siap menempuh risiko yang sama, kalau tidak, tak ada gunanya kembali,” ujarnya.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sejumlah Alasan Halangi Pembalap Ducati Juara Dunia
Artikel berikutnya Crutchlow: Saya Ingin Antar Anak ke Sekolah

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia