Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Marco Bezzecchi: Adaptasi dari Moto2 ke MotoGP Lebih Mudah

Marco Bezzecchi akan melakukan debut di Kejuaraan Dunia MotoGP pada 2022. Ia pun menjelaskan perbedaan adaptasi dari kategori sebelumnya.

Marco Bezzecchi, Team VR46

Marco Bezzecchi, Team VR46

MotoGP

Kurang dari sepekan lagi, Marco Bezzecchi akan turun perdana di MotoGP dengan digelarnya balapan pertama musim ini, GP Qatar, di Sirkuit Losail, 4-6 Maret mendatang.

Setelah dua tes pramusim (di Sepang, Malaysia, dan Mandalika, Indonesia), pembalap asal Italia itu mengaku siap memasuki babak baru dalam karier balapnya bersama Mooney VR46 Racing Team, yang baru diperkenalkan resmi pada Kamis (24/2/2022) malam lalu.

“Kami siap untuk turun di Losail menghadapi musim baru. Selama musim dingin, kami sudah bekerja keras melakukan persiapan untuk menghadapi tantangan baru di MotoGP,” tutur Bezzecchi seperti dikutip GPOne.com.

“MotoGP 2022 akan sangat berat karena level kejuaraan ini benar-benar tinggi. Namun, seluruh kru dan teknisi tim sudah melakukan usaha sangat keras agar kami siap.”

Pada MotoGP 2022, Marco Bezzecchi akan mengandalkan Ducati Desmosedici GP21, motor musim lalu namun sudah mengalami pergantian sejumlah komponen.

Sementara, rekan setimnya Luca Marini akan turun dengan Desmosedici GP22, seperti para pembalap tim pabrikan Ducati Lenovo dan skuad satelit Pramac Racing. Meskipun begitu, Bezzecchi melihat perbedaan motor ini bukan sebuah kerugian.

Marco Bezzecchi, VR46 Racing Team, saat pengambilan gambar seusai perkenalan resmi Tim Mooney VR46 Racing.

Marco Bezzecchi, VR46 Racing Team, saat pengambilan gambar seusai perkenalan resmi Tim Mooney VR46 Racing.

Foto oleh: Media VR46

“Turun dengan motor berbeda dengan Luca bukan satu ketidakberuntungan. Hal itu wajar karena saya juga belum berpengalaman dengan motor tahun lalu (GP21),” tutur Bezzecchi.

Selama tes pramusim lalu, menurut Bezzecchi, Ducati sudah menunjukkan potensinya yang besar. Tetapi di sisi lain, ia juga mengaku masih perlu banyak belajar.

Tidak menggeber motor keluaran terakhir, Desmosedici GP22, juga tidak terlalu merisaukan Bezzecchi. Jika diperlukan, ia mengaku masih bisa mendapatkan data pembalap lain dan bisa membandingkan dengan miliknya.

Saat disinggung siapa pengguna Ducati yang bisa dijadikan inspirasi oleh Bezzecchi, pembalap asal Italia berusia 23 tahun itu mennjawab diplomatis. Menurutnya, hampir semua pemakai Ducati memiliki gaya balap bagus.

“Sebut saja (Francesco) Bagnaia, juga (Jack) Miller (keduanya pembalap tim pabrikan Ducati) serta Enea (Bastianini, andalan Gresini Racing). Luca Marini juga sangat bagus di atas motor. Mungkin gaya balapnya yang paling mirip dengan saya,” kata Bezzecchi.

Bezzecchi promosi ke MotoGP setelah turun dua musim penuh di Moto3 (2017, 2018) dan tiga tahun utuh di Moto2 (2019, 2020, 2021). Hasil musim terbaiknya adalah peringkat ketiga Moto3 2018 dan Moto2 2021.

Baca Juga:

Sebelumnya, Bezzecchi membayangkan bila saat turun di Moto3 dan Moto2, ia sudah turun di kategori terbaik di Kejuaraan Dunia Balap Motor. Ternyata, kedua kelas tersebut sangat jauh di bawah MotoGP. Karenanya, ia mengaku pada awalnya merasa agak aneh.

“Masih banyak sekali yang harus saya pelajari. Tetapi saya menyadari, dengan menggeber Ducati, Anda harus sangat presisi dalam memahami sistem elektronik dan efektif saat flying lap. Ducati memiliki front end sangat fantastis saat pengereman keras, saya suka itu,” ucapnya.

Marco Bezzecchi menambahkan, jika mengingat kembali performa motor-motor Moto3 dan Moto2, motor MotoGP sangatlah berbeda. Menurut Bezzecchi, kecepatan motor MotoGP enam kali lebih cepat daripada Moto2. Bahkan, walau keduanya memakai ban yang sama.

“Anda harus mempelajari banyak hal di MotoGP, seperti sistem elektronik. Proses ini butuh waktu lama,” kata Marco Bezzecchi.

“Menariknya, kesulitan yang saya alami saat pindah dari Moto2 ke MotoGP justru lebih sedikit daripada ketiga adaptasi dari Moto3 ke Moto2. Namun, saya akui saat ini belum mampu memaksimalkan performa motor (Ducati).”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Franco Morbidelli Prediksi MotoGP 2022 Banyak Kejutan
Artikel berikutnya Komunitas Tamiya Ramaikan Mini 4WD Championship di Mandalika GP Hub

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia