Mantan Pembalap MotoGP Tak Percaya Vinales Tinggalkan Yamaha
Marco Melandri dibuat terkejut oleh Maverick Vinales yang membuat keputusan untuk meninggalkan Yamaha pada akhir musim MotoGP 2021 nanti.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Vinales akan resmi berpisah dengan Yamaha pada akhir tahun ini. Ia geram karena pabrikan Jepang itu tak kunjung lakukan peningkatan besar pada Yamaha YZR-M1.
Padahal, tim berlogo garpu tala itu selalu menjanjikan motor terbaik kepada Vinales untuk memperjuangkan kemenangan dan gelar.
Namun, hingga saat ini M1 terbukti masih menjadi salah satu motor dengan tenaga kecil dan top speed kurang di antara pabrikan top. Meskipun, Fabio Quartararo terlihat tampil cepat di setiap trek sepanjang musim ini.
Karakter motor yang tidak pernah sesuai dengan gaya balapnya, membuat Maverick Vinales memutuskan untuk mengakhiri kontrak dengan Yamaha di tengah jalan.
Marco Melandri mengaku terkejut dengan keputusan pembalap asal Spanyol itu yang dianggapnya terlalu terburu-buru.
Padahal, pria asal Italia itu yakin Vinales akan bertahan lama dengan Yamaha dan meraih kesuksesan di masa mendatang.
“Saya tidak ingin membuat penilaian. Tetapi, saya bisa memberi tahu Anda apa yang dialami para pembalap secara teknis,” kata Melandri seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.
“Saya tidak percaya dia pergi meninggalkan Yamaha. Menurut saya, mereka akan menjaganya agar tak keluar. Bahkan, saya yakin dia tidak akan pergi meski ada pistol yang diarahkan ke kepalanya.”
Marco Melandri, yang pernah mengendarai Yamaha YZR-M1 pada MotoGP 2003-2004, menilai ada yang salah dalam tim pabrikan Jepang itu.
Pasalnya, hanya satu pembalap yang mampu tampil cepat di atas M1. Sedangkan tiga rider lainnya: Vinales dan duet skuad satelit Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli dan Valentino Rossi, harus berjuang keras mengeluarkan potensinya.
“Bagi saya, sejak tes pramusim, tahun ini Fabio akan menjadi yang terkuat. Sementara itu, Franco akan alami kesulitan. Dia menggunakan motor dua tahun lebih tua,” ujar pemenang lima GP dan 20 finis podium di MotoGP dalam 129 start antara 2003-2010 dan 2015 tersebut.
“Franco memang menjadi runner-up tahun lalu, tapi saat ini motornya jauh tertinggal dari pembalap Yamaha lainnya. Dia sangat kesal dan harus berjuang lebih keras.”
Melandri juga membahas kemungkinan rival terberatnya di masa lalu, Valentino Rossi, tetap balapan pada musim depan.
“Menurut saya, Vale rasanya cocok untuk memperkuat Ducati pada 2022,” tutur juara dunia kelas 250cc (kini Moto2) 2002 dan runner-up MotoGP 2005 itu.
Yamaha belum membuat keputusan bagaimana susunan pembalap mereka musim depan. Kepergian Vinales diyakini bakal membuat Morbidelli naik ke tim pabrikan. Di sisi lain, Petronas SRT akan mencari pembalap baru atau mempromosikan pembalap mereka dari Moto2.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments