Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Reactions

Luca Marini Akui Kebugarannya Belum Penuhi Standar MotoGP

Rookie MotoGP Luca Marini mengakui telah membuat kesalahan dan perlu mengubah program latihan, karena dalam balapan dirinya tidak memiliki kekuatan untuk melakukan serangan.

Luca Marini, Esponsorama Racing

Gold and Goose / Motorsport Images

Dari segi pencapaian dan performa, pembalap Sky VR46 Esponsorama Racing Luca Marini jelas berada di bawah dua rookie lainnya di kelas MotoGP musim 2021, Jorge Martin dan Enea Bastianini.

Ketiganya sama-sama mengendarai Ducati. Martin, yang memperkuat Tim Pramac Racing, mendapatkan Desmosedici GP21. Sementara Marini dan Bastianini menggunakan motor spek 2019 di Esponsorama.

Martin telah merengkuh kemenangan perdananya di kelas premier pada Grand Prix (GP) Styria di Sirkuit Red Bull Ring dan Bastianini mengklaim podium ketiga GP San Marino di Misano.

Sedangkan raihan terbaik Marini adalah finis kelima dalam balapan flag-to-flag di GP Austria. Itu pun jika tidak hujan, adik dari Valentino Rossi tersebut tidak pernah mampu menembus posisi 10 besar.

Saat ini Marini menempati posisi ke-20 dalam klasemen sementara MotoGP dengan raihan 30 angka. Sementara Martin ada di peringkat ke-11 (82 poin) dan Bastianini di urutan ke-13 (71 poin).

Baca Juga:

Namun Luca Marini perlu mendapat kredit atas konsistensinya. Sang rider selalu berhasil finis sepanjang 15 balapan yang telah bergulir musim ini, sesuatu yang tidak mampu dilakukan Martin dan Bastianini.

“Balapannya mirip dengan yang lainnya tahun ini. Bagi saya sangat sulit berada di belakan pembalap lain Tekanan dan suhu di ban depan sangat cepat naik. Ini membuat motor sangat sulit dikendarai,” ujar Marini soal masalahnya.

“Anda berada dalam bahaya crash di hampir setiap tikungan. Ini juga tak mudah pada fase pengereman” Bukan itu saja masalah utama runner-up Moto2 2020 itu, dengan postur 184 cm, ia adalah yang paling tinggi dibandingkan enam rider Ducati musim ini.

Demi mengatasi problem sepanjang MotoGP 2021, Luca Marini sadar harus melakukan perubahan pada pelatihannya untuk 2022. Yang paling utama, rider 24 tahun merasa perlu meningkatkan kebugarannya.

“Memperbaiki kondisi fisik saya karena saya tidak punya kekuatan yang cukup untuk berkendara dengan maksimal selama balapan. Itu membuat saya kesulitan untuk melancarkan serangan seperti dalam sesi kualifikasi,” Marini mengungkapkan.

“Itulah masalah (saya) sepanjang tahun. Potensi motornya lebih baik. Di Austin (GP Amerika) saya dapat melaju lebih cepat setengah detik per lap. Namun secara fisik, itu (balapan) yang sangat sulit bagi saya.

“Saya telah melakukan kesalahan musim ini bersama pelatih kebugaran saya karena saya tidak sanggup membalap dengan kecepatan 100 persen selama 40 menit. Enea jelas membuat perbedaan di area ini.

Luca Marini, Esponsorama Racing

Luca Marini, Esponsorama Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Dia mampu menyerang dengan kecepatan 100 persen di setiap lap. Kecepatannya bagus dan konsisten. Menurut saya, dia cukup kuat. Jadi saya harus memperbaikinya. Saya perlu mengubah latihan di tahun depan,” Marini menambahkan.

Oleh karena itu, Marini ingin memanfaatkan periode kosong antara balapan GP Amerika dan GP Emilia Romagna untuk menganalisis program latihannya. Ideanya, membuat menu berbeda di musim dingin sehingga ia lebih siap tahun depan.

“Saya perlu berbicara dengan pelatih dan rider lain dari akademi (VR46). Pecco (Bagnaia) sangat bagus di area ini. Kami berlatih dengan cara yang sama. Jadi, saya butuh pelatihan spesial. Kami harus mencari solusi,” ujarnya.

Masalah ergonomi juga merupakan aspek penting. Misalnya Jorge Lorenzo menghabiskan satu setengah tahun untuk mengutak-atik posisi duduk optimal untuk Ducati sehingga ia bisa mendapat hasil maksimal saat balapan.

Luca Marini juga telah mengerjakan subyek ini dalam beberapa bulan terakhir. “Saya telah melakukan banyak hal dengan motor. Kini, saya punya posisi berkendara yang nyaman. Saya bisa menggunakan kaki, tangki dan lengan,” ucapnya.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Wilco Zeelenberg Tak Tertarik dengan Kursi Manajer Suzuki
Artikel berikutnya Andrea Dovizioso: Saya Punya Feeling Bagus dengan Sasis dan Lebih Agresif

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia