Marini Jelaskan Perbedaan Desmosedici GP19 dan GP21
Rookie MotoGP, Luca Marini, menjelaskan perbedaan Ducati Desmosedici model lama, GP19 dengan spek terbaru, GP21. Seperti diketahui adik Valentino Rossi itu dapat jatah edisi terdahulu.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Dari tiga rookie Ducati, dua di antaranya kebagian motor spesifikasi lama, Desmosedici GP19, yakni Luca Marini dan Enea Bastianini yang tergabung dalam Tim Esponsorama.
Sementara tim utama Ducati telah mengembangkan GP21 secara lebih lanjut dalam banyak, detail sasis dan aerodinamika. Pramac Racing, skuad satelit Ducati, pun medapat motor spek anyar.
Setelah tujuh balapan MotoGP 2021, Bastianini serta Marini masing-masing berada di peringkat ke-13 dan 21 dalam klasemen. Raihan terbaik Bastianini P9 di Portimao sedangkan Marini dua kali finis ke-12.
Lalu, sejauh mana GP19 tertinggal dan apa yang membedakannya dengan GP21. Marini pun mencoba untuk menjelaskan semuanya berdasarkan data yang didapatnya dari Ducati.
"Menurut data akselerasi dan corner exit sangat mengesankan saat Anda mengaktifkan perangkat holeshot. Mereka (pembalap dengan GP21) sangat cepat di sana," kata Marini.
"Itu juga berlaku di ujung trek lurus. Di gigi enam, motor terus berakselerasi dengan torsi yang sama, sementara motor saya (GP19) kehilangan sedikit (power), namun tetap fantastis."
Ducati pun membuat kemajuan dengan sasis dan suspensi. GP21 lebih baik ketika belokan. Semua itu terlihat sepajang tujuh race yang telah berlangsung pada MotoGP musim ini.
Keberhasilan pasangan rider tim pabrikan Borgo Panigale, Jack Miller dan Francesco Bagnaia, finis 1-2 di Jerez menegaskan bahwa paket Ducati lebih baik secara keseluruhan.
"Saat saya mengikuti mereka di trek, saya dapat lihat mereka telah meningkatkan keseimbangan secara signifikan di tengah tikungan. Itu kesan saya (terhadap GP21)," Marini menuturkan.
Francesco Bagnaia, Ducati Team, Luca Marini, Esponsorama Racing
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
"Anda mengemudi lebih baik ketika berakselerasi. Sementara saya punya masalah dengan belokan sejauh ini. Anda seperti menemukan sesuatu di sana," pembalap Sky VR46 Esponsorama menambahkan.
Namun Andrea Dovizioso mampu menjadi runner-up dengan GP19 dan Danilo Petrucci menang dengan motor yang sama di Mugello. Sedangkan Bastianini dan Marini kesusahan menembus 10 besar.
Tentu hal ini menunjukkan bahwa perkembangan lanjutan dalam MotoGP tidak berhenti kendatipun diterapkan pembekuan mesin. Marini tak ingin mencari alasan, namun itulah kenyataannya.
"Ini motor yang sama sekali berbeda, banyak yang berubah dari sasis dan mesin. Oleh karena itu, tidak mungkin untuk mengontrol data Anda. Kami mencoba memberikan yang terbaik," ucap Marini.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments