Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Marquez akan patahkan rekornya, Rossi justru santai

Marc Marquez berpeluang menambah raihan gelarnya menjadi tujuh di Motegi, bagaimana komentar Valentino Rossi?

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Menyusul kemenangan atas Dovizioso di Buriram, Marquez kini mengantongi keunggulan 77 poin dari DesmoDovi. Yang berarti, The Baby Alien berpeluang meraih gelar ketujuhnya di Motegi.

Semakin dekat dengan pencapaian sembilan gelar milik Rossi, ia mengaku tidak khawatir jika rekornya nanti dipatahkan Marquez.

Jika pencapaian keduanya dibandingkan, Rossi telah memenangi 67 balapan dan enam gelar juara dunia ketika umurnya 25 tahun, 2004 silam. Saat ini, Marquez telah melampaui pencapaian The Doctor dari segi kemenangan (68), dan kemungkinan gelar.

“Marquez bisa mematahkan rekor saya, namun saya tidak khawatir,” ujarnya ketika mendapat pertanyaan pengemar kala menghadiri sebuah acara dengan Dainese di London.

“Anda harus memikirkan karier Anda, dan saya pikir pencapaian saya bagus. Saya memenangi banyak balapan, banyak gelar, mungkin lebih jika saya tidak melakukan kesalahan pada Valencia 2006.”

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, Andrea Dovizioso, Ducati Team
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, Cal Crutchlow, Team LCR Honda
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Luca Cadalora, Yamaha Factory Racing, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Peraih pole MotoGP Thailand, Marc Marquez,  Repsol Honda Team,  Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, Andrea Dovizioso, Ducati Team
20

Yamaha sedang dalam performa menurun, di mana mereka tidak lagi menang sejak Rossi berdiri di puncak podium pada Assen 2017. Namun, pembalap 39 tahun itu menegaskan komitmennya untuk terus membalap selama dua tahun bersama pabrikan garpu tala.

Selain itu, Rossi juga memaparkan penyebab krisis yang mendera Yamaha saat ini. Menurutnya, mesin dan elektronik merupakan faktor utama yang membuat YZR-M1 tertinggal dari Honda dan Ducati.

“Kami bermasalah dalam waktu lama, perbedaan dari Honda dan Ducati terlalu jauh karena mereka telah mendapatkan banyak progress pada periode sebelumnya, mengerjakan paket secara keseluruhan,” ungkap Rossi,

“Namun, kami jauh tertinggal pada area mesin dan elektronik. Dan di sisi ini, Honda dan Ducati jauh lebih kuat.”

Berbicara tentang progress mesin M1, ia menambahkan: “Saya selalu coba menekan Yamaha untuk meningkatkan mesin, dan tahun depan kami dapat memodifikasinya.

“Kami telah mencoba prototype pertama, dan saya berharap mereka bisa meningkatkannya untuk mendapatkan tenaga bagus, serta akselerasi halus.

“Pada saat ini di MotoGP, sangat penting untuk menjaga ban. Jadi karakteristik mesin sangatlah penting, dan saya harap versi terbaru lebih baik dari sudut pandang saya.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Motegi jadi ajang pembuktian Yamaha
Artikel berikutnya Tren positif Alex Rins berlanjut

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia