Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Marquez Akui Pakai Obat Penahan Sakit di MotoGP Austria

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, harus menerima suntikan penghilang rasa sakit (painkiller) pada lengan kanan saat balapan di Red Bull Ring.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sejak latihan bebas pertama (FP1) GP Austria, Jumat (13/8/2021), Marquez terlihat tak nyaman dengan lengan kanannya yang terasa lebih sakit dari biasanya.

Tak ingin rasa sakit itu menghantuinya sepanjang lomba, Marquez memutuskan untuk menyuntikkan painkiller pada lengan kanannya.

Sebenarnya, enam kali juara dunia MotoGP itu sudah pernah menggunakan penghilang rasa sakit di seri Sachsenring.

Namun, tuntutan pengereman keras di Sirkuit Red Bull Ring memaksanya untuk menggunakan Enantyum, obat penahan rasa sakit yang dijual bebas.

“Kecuali di Jerman, dan akhir pekan lalu, saya harus menyuntikkan painkiller sedangkan di balapan lainnya itu tidak terlalu menganggu saya,” tuturnya.

“Tergantung feeling yang saya punya, Enantyum bisa Anda beli di apotek, mereka langsung masuk ke otot dengan begitu efeknya lebih besar dan kerjanya lebih cepat.

“Saya berusaha untuk menghindarinya karena saya tahu rasanya akan lebih buruk di kemudian hari. Tapi, di balapan itu akan selalu membantu, Anda merasakan sakit, Anda juga memiliki kekuatan lebih besar.”

Baca Juga:

Kendati mengalami kecelakaan setelah mengganti motor, Marc Marquez merasa sangat senang bisa memiliki performa yang kuat dalam kondisi kering.

Salah satu faktor yang membuat pembalap 28 tahun itu tampil cepat adalah keputusannya mengganti ban belakang soft, sementara yang lainnya menggunakan kompon medium.

Awalnya, itu terlihat seperti pertaruhan dan Honda mengharapkan flag-to-flag. Namun, Marquez mengatakan itu satu-satunya kompon ban belakang yang membuatnya merasa nyaman dan berharap hujan tak turun.

“Ya, tentu saja dari luar itu terlihat seperti perjudian, atau mereka (Honda) mengambil risiko,” kata Marquez ketika ditanya oleh Motorsport.com bagaimana ia membuat ban soft bertahan begitu lama.

“Tapi kami telah menjajalnya di FP4 dan kinerjanya tak terlalu buruk. Berdasarkan pengalaman kami, ban ini bekerja dengan baik dan dengan ban Michelin terkadang Anda harus melupakan tentang konsep soft, medium dan hard.

“Anda hanya perlu memahami feeling Anda dan untuk motor kami di tahun ini, kami alami kesulitan dengan daya cengkeram ban belakang.

“Jadi, menggunakan ban soft, setidaknya kami bisa berkendara dengan bagus pada 10 atau 15 lap awal. Untuk beberapa alasan, saya tidak tahu mengapa, pada akhirnya saya merasa sangat kuat di balapan dibandingkan di lap-lap awal.

“Sebelum balapan, saya berdoa hujan turun karena itu satu-satunya kesempatan. Tapi saat balapan berjalan saya berharap tidak turun hujan karena saya merasa sangat nyaman.

“Ini hal yang sangat bagus bahwa kami dapat melaju cepat, konsisten, tapi saya telah mengatakan kepada Honda itu saja tidak cukup.

“Kami harus tetap bekerja keras. Memang benar saya berada di barisan depan, tapi saya terlalu mengambil risiko.

“Jadi, jika kami ingin berjuang untuk kejuaraan di musim depan, kami harus sedikit lebih cepat, dan melakukan peningkatan di beberapa titik.”

Francesco Bagnaia, Ducati Team Marc Marquez, Repsol Honda Team

Francesco Bagnaia, Ducati Team Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Joan Mir Akui Tiru Strategi Dua Rival Utamanya dalam MotoGP Austria
Artikel berikutnya Jack Miller Merasa Kurang Beruntung

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia