Marquez: Ketika Sudah Tidak Kompetitif, Saya Mundur
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, masih berkutat dengan problem fisik akibat cedera humerus kanan. Targetnya di MotoGP Spanyol sederhana, yakni balapan tanpa kendala.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Juara MotoGP enam kali tersebut hanya bisa berlatih tanpa memaksa lengannya bekerja keras. Dokter melarangnya naik motor.
Pembalap asal Cervera, Spanyol, itu kesulitan dalam laga comeback di MotoGP Portugal. Selain nyeri di lengan kanan, ia baru pertama melaju di Portimao yang sangat menantang. Marquez ingin melangkah setahap demi setahap.
“Portimao adalah akhir pekan yang istimewa. Semua lebih tenang di sini dan rasanya seperti akhir pekan biasanya. Kondisi fisik saya masih sama. Secara dasar, saya telah berlatih di sasana dan bersepeda sedikit, perlu bersabar,” katanya.
“Biadan saya meminta agar rileks. Otot dan tulang adalah satu karena saya masih minum obat. Saya akan berhenti minum obat secepatnya. Saya harap bisa berkendara dengan baik dari FP1, lebih konstan di sirkuit di mana saya lebih punya memori bagus daripada jelek.
“Saya menonton balapan lagi. Posisi saya di atas motor tidak benar. Siku kanan tidak bekerja dengan baik. Di awal balapan, mereka melewati saya di semua sudut. Saya tidak berada di tempat yang tepat ketika saya mendapat ritme.”
Marquez akan memperlakukan akhir pekan ini seperti pramusim. Jadi ia tidak merasa terbeban sehingga dapat tampil maksimal.
“Saya tidak menetapkan target untuk diri sendiri. Cara pendekatan balapan masih sama. Batasan bukan pada motor atau ban, melainkan saya sendiri. Kami perlu waktu dan kilometer. Saya harus menjaga badan saya karena hanya ada satu. Jika Anda melakukannya, Anda akan bisa mengikuti beberapa balapan,” ia mengungkapkan.
Rider 28 tahun itu mengungkapkan bahwa tim Honda sudah menyiapkan motor yang bagus, Hanya saja, ia masih perlu beradaptasi dengan RC213V.
“Honda bekerja untuk memperkenalkan elemen-elemen. Tapi saya tidak dalam posis. Batas sekarang diset dengan kondisi fisik. Itu yang harus saya lakukan. Kami akan mulai dengan motor Portimao dan saya akan mengenalkan sesuatu. Pertama, saya harus melihat apakah saya duduk dengan baik.
“Jika saya merasa baik, kami akan melakukannya. Honda berada dalam situasi tanpa podium sekian lama, tapi kami akan berada di puncak lagi,” tuturnya.
Pembalap nomor 93 tersebut melihat adanya perubahan generasi. Dia ingin belajar dari para juniornya agar bisa bertahan dalam persaingan di MotoGP hingga merasa saatnya untuk mundur.
“Normal kalau ada perubahan generasi dalam olahraga dan hidup. Talenta dari Moto2 tiba dan mereka naik dari Moto3. Saya merasa masih muda pada 28 tahun…termotivasi belajar dari mereka. Kembali setelah satu tahun tidak mudah, motor berubah banyak,” ujarnya.
“Sungguh menarik melihat itu. Saya masih bisa bersaing, tapi akan tiba saatnya ketika saya akan turun. Ketika sudah tidak kompetitif, maka saya akan tinggal di rumah."
Marquez menitipkan pesan untuk debutan sensasional Moto3, Pedro Acosta. Dia meminta agar remaja 16 tahun tersebut menikmati momen-momen indah tanpa peduli pada tekanan.
“Dia berada di sini saat usianya 16 tahun. Sulit diterima karena mungkin ada banyak tekanan. Saya sudah mengatakan agar menikmati momentum. Jika dia menang maka bagus, kalau tidak pun tak masalah. Ada waktunya untuk memberi tekanan pada diri sendiri. Dia harus melangkah satu demi satu, belajar dari kategori. Ketika Anda naik karena Anda merasa bahwa kategori itu terlalu kecil untuk Anda. Bukan hanya keputusannya. Biarkan dia jadi pembalap,” ia mengungkapkan.
Foto-foto Comeback Marc Márquez di MotoGP Portugal
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments