Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Marquez lega tak kesulitan seperti awal 2016

Juara dunia MotoGP, Marc Marquez, mengaku lega tak mengalami kesulitan terkait performa mesin dan elektronik Honda RC213V, terutama jika dibandingkan pada awal 2016 lalu.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Bike of Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team

Honda begitu kesulitan usai tes pramusim Sepang musim lalu. Mesin yang maish agresif, dan ditambah harus menyesuaikan dengan paket Electronic Control Unit (ECU) dari Magneti Marelli.

Kendati pabrikan Jepang itu mampu mengantarkan Marquez naik podium di seri pembuka Qatar, namun Honda harus berjibaku dengan masalah akselerasi sepanjang musim.

Kini, kondisi Honda lebih kompetitif usai menjalani tes pramusim Sepang pekan lalu. Marquez keluar sebagai pembalap tercepat ketiga dalam hasil kombinasi catatan waktu. 

“Tahun lalu, kami cukup jauh dari pembalap di posisi teratas. Saya sangat kesulitan,” ucap pembalap Spanyol itu kepada media.

“Tahun lalu, di sini, pada saat ini, saya tidak memahami apapun. Sekarang, kami telah memahami. Kami tahu apa masalahnya.

“Tapi saya juga ingin menunggu di sirkuit lain. Malaysia adalah sirkuit istimewa, dengan kondisi berbeda dan sangat panas. Pada 2015, saya sangat cepat di sini (tes pramusim), tapi saya lalu sangat kesulitan di sirkuit lain.”

Jelang tes pramusim kedua di Phillip Island, Marquez tidak mengharapkan adanya gebrakan. Ia lebih memilih kemajuan yang dicapai tahap demi tahap.

Marquez pun mengungkapkan dua konfigurasi mesin yang diuji coba di Sepang menghasilkan catatan waktu yang tidak berbeda jauh. Mesin yang satu mendekati level potensi, sementara yang lain tidak cocok dengan set-up elektronik Honda.

“Saya menguji coba dua motor yang sepenuhnya berbeda, dan kami mengendarainya secara bergantian. Dengan motor pertama, kami hampir pada limit, dan dengan motor kedua masih ada potensi dan ruang untuk perbaikan,” paparnya.

“Feeling saya, dengan motor yang satu kamu sudah seperti terbatas dan sulit untuk memahami di mana kami bisa memperbaiki. Dengan motor yang lain, kami punya torsi lebih dan saya merasa punya ruang untuk meningkatkan.

“Tapi sekarang kami perlu untuk memutuskan arah mana yang akan dituju. Kami akan bekerja pada motor pertama dan mencoba untuk mendapatkan tenaga lebih.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Circuit of Wales ajukan proposal pendanaan baru
Artikel berikutnya Gibernau: Pedrosa layak juara lebih dari siapa pun

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia