Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Reactions
MotoGP Austrian GP

Marquez: Ketika Menjalani 1000 Hari Tanpa Kemenangan, Anda Tak Lagi Cemas

Setelah sekian lama tanpa kemenangan, Marc Marquez tidak lagi merasakan kecemasan ketika gagal masuk zona podium di MotoGP. Ia mengklaim kemenangan lebih dekat pada awal musim daripada sekarang.

Marc Marquez, Gresini Racing

Marc Márquez akan melewati 1029 hari tanpa kemenangan pada balapan Minggu atau sejak 24 Oktober 2021 di MotoGP Emilia Romagna. Sebuah situasi yang bagi seorang pembalap yang telah menang 85 kali, 59 kali di MotoGP, dapat menimbulkan kecemasan yang dapat menghalanginya.

"Tidak ada kecemasan untuk tidak menang, ketika Anda melewati seribu hari, semuanya akan hilang," canda pembalap Gresini itu pada Kamis (15/8/2024) di Red Bull Ring. "Saya sudah pernah bercanda tentang seribu hari dan Anda tidak merasakannya lagi.”

Hal yang baik adalah bahwa tahun ini ada GP Emilia Romagna?

"Mari kita lihat apa yang terjadi dengan dua balapan di Misano. Tetapi kenyataannya adalah saya melihat kemenangan lebih dekat pada balapan pertama musim ini daripada sekarang, tetapi masih ada separuh musim, banyak momen. Secara mental, sepertinya kami belum berada di titik tengah, banyak hal telah terjadi, kami telah belajar banyak dan mari kita lihat apakah kami dapat memulai di sini lebih dekat daripada di Silverstone,” kilahnya.

Mengenai perasaan belum siap untuk menang dengan Ducati, pembalap Spanyol tersebut percaya bahwa hal itu tergantung pada perasaan.

"Itu tergantung pada trek, motor, perasaan Anda, saya datang dari akhir pekan tersulit yang pernah saya alami sejak saya mengendarai Ducati, di Silverstone, saya tidak memiliki perasaan dengan motor dan itu adalah pertama kalinya saya berada dalam situasi itu,” ujarnya.

Baca Juga:

“Namun dalam situasi yang buruk, saya mendapatkan posisi keempat dalam balapan. Itu bagus, di akhir pekan yang buruk, finis posisi keempat. Banyak berubah dengan motornya dan kami harus memahami arah apa yang harus diambil di sini, apakah itu yang kami lakukan di awal musim atau yang kami lakukan akhir-akhir ini. Hanya ada tiga pembalap yang sedikit lebih baik dan kami harus mencari yang lebih baik di suatu tempat.”

Dalam wawancara terbaru Pecco Bagnaia, dia teringat akan dua kutipan dari pembalap Italia itu, yang pertama: Ducati 2022 lebih baik dari yang sekarang.

"Saya hanya percaya pada waktu putaran, siapa pun yang melaju tercepat dan motor tercepat," katanya sebelum tantangan kedua, bahwa kedatangannya di Ducati bisa menjadi ‘sangat bagus atau bencana’.

"Semoga saja itu bagus, kedatangan seorang pembalap ke sebuah tim, siapa pun itu. Saat saya di Honda, ada pembalap seperti Dani Pedrosa atau Jorge Lorenzo, jika ada dua pembalap dengan tujuan yang sama, mereka saling memberi makan dan bisa saling membantu, itu meningkatkan daya saing di dalam kotak, itu harus menjadi kompetisi yang sehat dan itu meningkatkan level tim," tutupnya.

Mira: Podcast 'Por Orejas': Episodio 109 con David Alonso, el talento colombiano que arrasa en Moto3

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Espargaro: Tak Adil jika Miller dan Morbidelli Bertahan di MotoGP
Artikel berikutnya FP1 MotoGP Austria: Martín Terkencang, Acosta Crash Berkali-kali

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia