Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Marquez: Mir, Bagnaia, Quartararo Layak Dapatkan Gelar Juara

Marc Marquez percaya bahwa Joan Mir, Fabio Quartararo, dan Francesco Bagnaia berhak untuk menggantikannya di MotoGP.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Tiga gelar juara MotoGP terakhir telah dimenangkan oleh Joan Mir, Fabio Quartararo, dan kemudian Francesco Bagnaia, yang semuanya memulai debut mereka di MotoGP pada tahun 2019.

Tahun itu bertepatan dengan Marc Marquez terakhir kali memenangkan gelar juara MotoGP.

Setelah itu, Marquez belum mampu mempertahankan gelarnya dalam beberapa musim terakhir karena cedera lengannya. Marquez terpaksa melewatkan banyak balapan dan belum bisa maksimal.

Dengan Marquez yang tampil belum dalam performa terbaiknya, dia  menolak untuk menganggap para penerusnya sebagai juara diskon.

 Marquez meyakini bahwa masing-masing dari mereka sepenuhnya layak mendapatkan penghargaan.

"Saya sangat menghormati Mir, Quartararo dan Bagnaia, tidak mudah untuk memenangkan gelar," kata Marquez.

"Tidak masalah apa yang mereka katakan, mereka bertiga layak mendapatkannya. Kita semua memulai dengan nol poin pada balapan pertama. Setelah itu bisa terjadi cedera, masalah, kontak tetapi semua orang terpapar pada hal itu."

"Ketika Anda memiliki kecepatan seperti yang dimiliki Pecco tahun ini dan seperti yang dimiliki Quartararo tahun lalu, ada lebih banyak peluang untuk mencapainya dan itu adalah gelar yang pantas," kata Marquez.

Baca Juga:

Sejak cedera Marquez pada musim panas 2020, tidak ada pembalap yang memimpin di MotoGP seperti yang bisa dia lakukan, tetapi pembalap Spanyol itu tidak terkejut dengan hal ini, karena kelas telah berevolusi dengan penampilan yang sangat ketat.

"Kejuaraan ini sangat seimbang. Tidak mudah untuk memenangkan gelar, tetapi lebih sulit untuk mempertahankannya karena Anda memiliki semua tekanan pada Anda, Anda harus mengelolanya, dan ketika Anda memiliki tekanan, Anda mungkin tidak akan berkendara dengan cara yang sama dan masalah lain mungkin muncul," kata Marquez.

Performa yang dekat setiap tim, motor, dan pembalap juga menjadi sumber fluktuasi hasil, dan bahkan dalam kejuaraan.

Bagnaia sempat tertinggal 91 poin di belakang Quartararo, tapi dia berhasil menjadi juara dunia dan defisit poin yang dikejar ini belum pernah berhasil ditebus oleh pembalap mana pun dalam sejarah MotoGP untuk meraih gelar.

Kesamaan level motor dan kendala dari kedua pembalap juga membuat musim ini berbeda. Kecelakaan Bagnaia sebelum libur musim panas dan Quartararo sulit naik podium setelah jeda juga membuat persaingan tahun ini berbeda.

Pada akhirnya, Marquez merasa bahwa kedua pembalap telah melakukan lebih banyak kesalahan.

"Tahun ini kejuaraan penuh dengan kesalahan. Pecco membuat banyak kesalahan di bagian pertama musim ini, ia menebusnya dengan banyak kemenangan beruntun, dan Fabio membuat banyak kesalahan di bagian kedua musim ini. Mereka berdua membuat kesalahan, tetapi itu terjadi saat Anda menyerang. Anda harus mengambil risiko pada waktu-waktu tertentu dan saat itulah Anda harus mengevaluasi yang terbaik."

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Marc Marquez dan Pecco Bagnaia

Terlepas dari inkonsistensi ini, pembalap asal Spanyol ini percaya bahwa Bagnaia membuktikan bahwa ia layak mendapatkan gelarnya di paruh kedua musim ini.

Pecco dianggap menunjukkan mental yang lebih baik dan satu-satunya kesalahan penting yang ia lakukan adalah kecelakaan pada lap terakhirnya di Motegi saat mencoba melewati Quartararo.

"Saya sangat menghormati Pecco. Dia adalah pembalap hebat, dia menang di Moto2, dia memenangkan banyak balapan tahun ini. Bagi saya balapan di Malaysia luar biasa karena ada banyak tekanan, dia berjuang sampai akhir dan sebagai pembalap Anda sangat menghormati (sikap itu) karena Anda tahu (apa artinya)."

"Pada akhirnya mereka menemukan paket terbaik dengan Pecco, motor dan tim. Memang benar bahwa dari sudut pandang saya, Ducati berada di depan dibandingkan dengan Yamaha dan pabrikan lain karena kami melihat banyak pembalap Ducati di depan, tetapi tidak semuanya bagus. Yang pasti mereka memiliki masalah dan di masa depan kita harus memahami dan bekerja untuk memperbaiki diri. Selamat kepada Pecco, ia telah memenangkan banyak balapan dan ia layak mendapatkannya."

Marquez juga yakin Pecco akan menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan di masa depan.

"Ini tidak akan menjadi (gelar) terakhir Pecco, dia akan menjadi pesaing besar untuk masa depan, jadi kami akan mencoba mencapai levelnya karena saat ini mereka lebih cepat dari kami," ucapnya dikutip dari situs resmi MotoGP.

Bersama Charlotte Guerdoux

Lire aussi :

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Semua Perubahan yang Berlaku dalam MotoGP 2023
Artikel berikutnya Francesco Bagnaia Dianugerahi Collare d'Oro Kedua

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia