Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Marquez: Ini Momen Terberat Sekaligus Penting dalam Karier Saya

Marc Marquez berkaca-kaca saat lagu kebangsaan Spanyol diperdengarkan. Sesekali, pembalap Repsol Honda itu mengusap mata sambil menunduk. Ia bingung menyikapi kemenangan di MotoGP Jerman 2021.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Selama 581 hari, Marquez menunggu naik podium tertinggi kembali. Terakhir kali, ia mengecap pada lomba di Valencia, November 2019.

Dewi Fortuna lagi-lagi berpihak kepadanya di Sachsenring, Minggu (20/6/2021). The Baby Alien bangkit melibas lawan dan konsisten di depan, demi mengoleksi 11 gelar beruntun (termasuk dari kelas 125cc dan 250cc) dari trek tersebut.

Jika melihat perjuangannya, Marquez menyebut sukses itu terasa sangat penting. Apalagi ada bonus sebagai peraih kemenangan beruntun terbanyak kedua di trek. Tak pernah absen dari podium teratas selama delapan tahun di MotoGP, ia hampir menyamai rekor Giacomo Agostini, sukses sembilan tahun berturut-turut di Imatra.

“Ini adalah momen paling berat sekaligus penting dalam karier saya,” ujarnya. “Saya tahu punya kesempatan besar. Tidak mudah dari sisi mental, tapi saya tahu ini harinya. Saya datang untuk memperjuangkan podium.

“Ketika melihat tetesan air di lap empat atau lima, saya tahu bahwa itu adalah balapan saya. Kepada diri sendiri, saya bilang saatnya ambil risiko dan harus mendorong lebih kencang lagi. Ini situasi sulit, tapi kami akan mencoba menjaga di level yang sama.”

Baca Juga:

Emosinya campur aduk ketika mendapatkan trofi pemenang. Di satu sisi, pembalap 28 tahun itu sempat terancam dengan kehadiran Miguel Oliveira, yang tampil brilian. Marquez punya trik supaya bisa terus di depan rider KTM itu.

“Di benak saya, saya mengganti Oliveira dengan Luis Martinez, mitra tanding saat latihan. Saya tidak berpikir itu adalah Miguel, dengan cara itu, saya bisa fokus ke balapan,” ia membocorkan.

Marquez berharap sering merasakan perebutan slot tiga besar ke depannya. Ini sangat diperlukan untuk membuka jalan menuju tampuk juara, setelah absen semusim akibat cedera humerus kanan.

“Saya tidak merasa gembira atau sedih. Malam ini, akan berbeda, bisa dibayangkan. Kami menang lagi, saya tidak tahu bagaimana. Kami selalu bagus selama akhir pekan, tapi tidak di sisanya. Saya tidak menyangka menang karena Oliveira hebat,” tuturnya.

“Saya tidak merasa euforia atau apa pun, butuh waktu sedikit untuk memahami semua ini. Saya harap bakal ada banyak momen seperti ini hingga akhir musim. Saya ingin berterima kasih kepada Honda, yang menghormati saya selama cedera dan seluruh dokter (yang merawat dari awal hingga akhir), seluruh tim dan adik laki-laki saya.

Melihat karakter Sachsenring banyak tikungan kiri, lengan kanan Marquez tidak diforsir. Tanpa diganggu rasa nyeri, ia menaklukkan setiap tikungan.

“Bagi saya, berkompetisi adalah bertarung untuk sesuatu, bertarung untuk kemenangan dan podium adalah yang saya inginkan di masa depan. Saya tidak merasakan batasan fisik. Lengan saya tak terbebani dengan sedikitnya tikungan kanan. Dari luar, itu terasa berbeda dan tidak tahu apa yang membuat kami menderita. Motor beradaptasi dengan baik,” ia mengungkapkan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Promosi ke MotoGP 2022, Di Giannantonio Bingung Pilih Nomor
Artikel berikutnya Acosta Menang Moto3 Jerman berkat Bantuan Miller

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia