Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Marquez: MotoGP Menjaga Faktor Manusia Penting daripada Komputer

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, menekankan bahwa peran manusia tidak bisa dihapus dari seluk-beluk MotoGP. Bahkan, kadang lebih penting daripada komputer.

Marc Marquez, Repsol Honda Team, MM93 Alpinestars range

Beberapa waktu lalu, produk minuman beralkohol Estrella Galicia 0,0 menggandeng DAZN, meluncurkan dokumenter bertajuk ‘Artesanos del Paddock’ (pengrajin di paddock). Dalam tayangan tersebut, ditampilkan tokoh yang mengerjakan berbagai hal dengan tangannya.

Episode pertama mengangkat cerita penjahit kostum balap, yang bekerja di sirkuit. Mereka mendengar keluhan para pembalap terkait kostum dan melakukan penyesuaian.

Salah satu contohnya adalah Alex Rins, pembalap Suzuki setelah mengalami patah tangan. Ia meminta penjahit memperbaiki sarung tangannya sehingga tidak menekan area yang sakit.

Pembalap Spanyol tersebut angkat topi atas pekerjaan hebat mereka dalam menyiapkan kostum yang sempurna, terutama usai insiden.

“Sungguh luar biasa. Ketika saya jatuh di FP1, saya tidak tahu bagaimana, untuk FP2 saya punya kostum yang sama dan sudah diperbaiki. Saya meletakkan itu di kostum baru dan tak bisa melihat perbedaan antara keduanya,” tuturnya.

Baca Juga:

Rekan setim, Joan Mir, meminta modifikasi di lengan karena merasa tidak nyaman pada bagian tersebut. Insiden yang dialami Jack Miller dalam MotoGP Portugal, membuat wearpack-nya compang-camping di bagian belakang. Staf tim Ducati segera membawa kostum itu ke penjahit untuk diperbaiki.

Pekerjaan modifikasi atau perbaikan harus dikerjakan dengan hati-hati agar tidak merusak teknologi yang tersemat di baju tersebut. Selain itu, mobilitas pembalap pun tidak terganggu dan aman.

Marc Marquez menggarisbawahi pentingnya peran mereka yang sudah membantu. “Keuntungan pada kasus ini di MotoGP, adalah kami menjaga bahwa kadang faktor manusia lebih penting daripada apa yang bisa dilakukan komputer Anda,” ujarnya dilansir Motosan.

Sang adik, Alex Marquez, yang memperkuat LCR Honda musim ini, juga mengagumi kemampuan para penjahit Alpinestars.

“Secara keseluruhan, kostum yang kami kenakan buatan tangan dengan teknologi tinggi. Sangat penting bahwa semua kostum pembalap serupa dalam hal pengukuran, contohnya. Kalau Anda terjatuh di tengah sesi dan Anda punya waktu untuk kembali ke trek, kostum baru yang Anda kenakan harus terletak sama persis. Anda bahkan tak merasakan perbedaan,” kata rider 25 tahun itu.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ini Pembalap yang Pandai Manfaatkan Cedera Marquez
Artikel berikutnya Carlo Merlini Ungkap Tantangan Gresini dalam Proyek MotoGP 2022

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia