Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Marquez tak ingin alami kecelakaan

Kecelakaan dan cedera tulang selangka yang dialami Dani Pedrosa menyadarkan Marc Marquez, bahwa segala sesuatu dapat berubah cepat di MotoGP.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Dani Pedrosa, Repsol Honda Team, Marc Marquez, Repsol Honda Team with the Honda RC181 and the Honda
Dani Pedrosa, Repsol Honda Team crash
Dani Pedrosa, Repsol Honda Team crash
Maverick Viñales, Team Suzuki Ecstar MotoGP
Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Marquez unggul 52 poin atas Valentino Rossi dalam klasemen sementara. Dengan empat balapan tersisa, ia punya peluang pertama untuk mengunci gelar juara di Motegi akhir pekan ini.

Akan tetapi, kecelakaan Pedrosa saat sesi Free Practice 2 – yang membuat sang pembalap retak tulang selangka – menyadarkan Marquez bahwa kejadian serupa dapat mengubur harapannya menjadi juara dunia.

“Kami selalu mengendarai motor hingga limit,” ungkap Marquez.

“Dan ketika saya bicara tentang kejuaraan, ketika saya berkata ‘Ini masih sangat panjang’ dan semuanya. Di motor dan terutama MotoGP, limit itu ada di sana. Anda bisa mengalami kecelakaan dan cedera.”

Absennya Pedrosa di Motegi tak luput membuat Marquez ikut kecewa. Ia pun mendoakan agar rekan setimnya tersebut dapat segera pulih.

“Kecewa atas kecelakaan Dani, karena dia sedang out-lap. Itu kecelakaan yang aneh.

“Kami berharap dia pulih, karena dia sosok penting bagi tim dan juga biasanya Dani kembali (balapan).”

Marquez sendiri tak luput dari kecelakaan. Ia terjatuh di Tikungan 10. Beruntung, pembalap Repsol Honda itu tak mendapat cedera serius.

“(Beberapa) balapan terakhir, tampaknya kecelakaan saya sama setiap Jumat. Tentu, saya tidak ingin kecelakaan. Tapi beberapa balapan, saya berkata ‘Saya tidak ingin mencoba ban (kompon) hard karena saya tidak ingin kecelakaan’ dan lalu pada Minggu, saya berkata ‘Hmm, mungkin itu opsi tepat’,” paparnya.

“Jadi saya lebih memilih mencoba (ban hard) pada Jumat, untuk memeriksa sedikit limit. Pastinya, saya tidak ingin kecelakaan – tapi ban depan hard selalu ekstrim. Limit lebih dekat, tapi mungkin Anda bisa menemukan beberapa hal positif.

“Itu kecelakaan yang sangat kecil. Saya masih bisa mengangkat motor dan melanjutkan (FP2), serta meningkatkan catatan waktu.”

Melebihi ekspektasi

Terkait performa dalam dua sesi latihan, di mana menempati posisi kedua di FP1 dan keempat pada FP2, Marquez mengatakan bahwa ia lebih dekat dari yang diharapkannya.

Marquez menutup sesi FP2 dengan hanya lebih lambat 0,152 detik dari Jorge Lorenzo, yang keluar sebagai pembalap tercepat.

“Saya mengharapkan ada di sana, tapi lebih jauh dari pembalap teratas,” ucapnya.

“Tampaknya kami ada di sana. Kami sangat dekat, terutama pada ritme.

“Saat ini, saya pikir Lorenzo pembalap tercepat. Lalu ada poin dengan saya, (Maverick) Vinales, juga Valentino (Rossi), (Andrea) Dovizioso, bahwa kami kurang lebih memiliki kecepatan sama.”

Laporan tambahan oleh Oriol Puigdemont

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Lorenzo dilarang tes Ducati, Yamaha: “Ini bisnis, bukan amal”
Artikel berikutnya MotoGP Jepang: Marquez pimpin FP3, Lorenzo terjatuh

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia