Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Jorge Martin Kencang Lagi karena Balik ke Set-Up Standar

Jorge Martin kembali naik podium MotoGP dalam Grand Prix Catalunya akhir pekan lalu untuk pertama kali sejak di Argentina. Salah satu faktor penentu adalah mengabaikan set-up Francesco Bagnaia.

Jorge Martin, Pramac Racing

Musim kedua Jorge Martin dalam kelas premier Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix dimulai dengan awal yang tidak mulus. Pada race pembuka ia crash dengan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team).

Lalu dalam GP Indonesia di Sirkuit Mandalika, ia terjatuh di tengah hujan. Martin bangkit di Argentina dengan mengamankan P2, diikuti posisi kedelapan di Amerika. Setidaknya ia meraih pole di sana.

Faktanya, performa Spaniard di kualifikasi pada empat race di luar Eropa cukup meyakinkan. Ia memulai masing-masing dua kali dari pole position dan P2. Di Benua Biru, ia tak mampu menembus front row.

Segalanya tidak berjalan baik bagi Martinator di Eropa sejauh ini. Ia terjatuh di Portimao, posisi terakhir usai crash dan penalti 3 detik di Jerez, kecelakaan di Le Mans dan isu girboks serta P13 di Mugello.

Baca Juga:

Yang lebih besar adalah kegembiraan dan kelegaan akhir pekan lalu di Montmelo (GP Catalunya). Karena dengan kembalinya set-up balapan pertama musim ini, rider 24 tahun itu juga menemukan feeling lagi.

“Saya masih Martinator yang sama. Saya seorang pembalap yang benar-benar membutuhkan bagian depan untuk bisa membalap, oke, semua rider butuh itu, tetapi saya mungkin lebih banyak,” kata Martin dilansir Speedweek.

“Pada balapan-balapan sebelumnya saya tidak merasakan apa-apa di bagian depan (motor), saya sering jatuh dan tak tahu mengapa. Itu isu utama. Saya mulai kehilangan kepercayaan diri dan sangat lambat saat masuk tikungan.

Jorge Martin, Pramac Racing

Jorge Martin, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Kami kemudian memutuskan untuk kembali ke setelan standar dan feeling saya langsung kembali. Saya benar-benar senang dan siap untuk menghadapi masa depan,” Martinator menambahkan.

Apa yang dimaksud rider Pramac Racing Ducati tersebut dengan motor standar? “Saya menggunakan set-up untuk bagian depan yang mirip dengan Pecco (Bagnaia) – dari Jerez dan seterusnya,” ungkapnya.

“Tetapi saya lambat sejak Jerez, jadi kami kembali ke setelan standar saya dan rasanya seperti motor yang sama sekali berbeda dari FP1. Pada FP2 saya sudah hampir finis kedua – dan pada hari Minggu saya naik podium.

“Saya pikir saya akan lebih sering ada di sana karena saya lebih percaya diri sekarang,” tambah Martin, yang sukses menjalani operasi lengan kanan pada Senin (13/6/2022), yang seharusnya membantunya ke kondisi 100 persen.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bakal Pindah ke KTM, Jack Miller Tak Lupakan Jasa Ducati
Artikel berikutnya Marc Marquez Memasuki Periode Pemulihan

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia