Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Martin: Saya Belum Memiliki Syarat untuk Menang

Jorge Martin mampu merebut pole position MotoGP Doha, Sabtu (3/4/2021). Namun, pembalap debutan (rookie) itu tidak berambisi menang pada lomba Minggu (4/4/2021).

Jorge Martin, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap Tim Pramac Racing itu berhasil mengalahkan empat pembalap sesama pengguna Ducati Desmosedici GP21, yakni rekan setimnya Johann Zarco dan duet tim pabrikan Ducati Lenovo, Jack Miller dan Francesco Bagnaia, untuk merebut pole MotoGP Doha.

Sebelum Jorge Martin, hanya Jorge Lorenzo (Yamaha) yang mampu merebut pole di kelas utama pada musim pertamanya. Itu terjadi di Kejuaraan Dunia MotoGP 2008.

Kini, nama Jorge Martin sejajar dengan juara dunia MotoGP tiga kali (2010, 2012, 2015) yang terakhir turun penuh di MotoGP pada 2019 tersebut.

Martin adalah juara dunia Moto3 2018 bersama Tim Del Conca Gresini Moto3 di atas Honda. September tahun lalu, Martin sempat hanya delapan poin tertinggal dari pimpinan klasemen Moto2 bersama Red Bull KTM Ajo.

Jorge Martin, pembalap Pramac Racing, melesat dengan Ducati Desmosedici GP21 untuk menjadi yang tercepat di sesi kualifikasi MotoGP Doha, Sabtu (3/4/2021) malam.

Jorge Martin, pembalap Pramac Racing, melesat dengan Ducati Desmosedici GP21 untuk menjadi yang tercepat di sesi kualifikasi MotoGP Doha, Sabtu (3/4/2021) malam.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Namun, pembalap asal Spanyol itu terpaksa absen di dua lomba di Misano – GP San Marino dan GP Emilia Romagna – karena terjangkit Covid-19. Martin pun terpaksa harus puas finis kelima di klasemen akhir Moto2 2020 dengan dua kemenangan di tangan.

Jorge Martin, 23 tahun, dikenal sebagai salah satu pembalap muda berbakat sejak di Moto3. Selain kecepatannya, Martin selama ini mampu cepat beradaptasi di kelas maupun lingkungan yang baru dirambahnya.

Saat dikontrak KTM di Moto2 musim lalu, ada klausul yang menyebut jika Martin tidak mampu berada di 10 besar sampai akhir Juni, ia bisa mulai mencari tim baru. Manajer Martin, Albert Valera (yang juga mengangani Lorenzo) langsung bergerak.

Pramac Racing sebagai tim satelit Ducati langsung bergerak. Manajemen Ducati memang berniat merombak komposisi pembalap dengan menyingkirkan para veteran: Andrea Dovizioso, Danilo Petrucci (kini Tech 3 KTM), dan Tito Rabat (Superbike).

Hasilnya, dengan bergabungnya Martin ke Pramac mendampingi Zarco plus duet Miller dan Bagnaia di tim pabrikan, dan dua rookie lainnya, Luca Marini (Sky VR46 Esponsorama) dan Enea Bastianini (Esponsorama Racing), Ducati memiliki enam pembalap dengan rata-rata usia 24,5 tahun.

Baca Juga:

“Sulit menggambarkan apa yang saya rasakan saat ini,” tutur Jorge Martin setelah mencetak pole GP Doha.

Martin pun menjelaskan proses dirinya mampu merebut posisi start terdepan GP Doha. Pertama, Martin merasa sangat nyaman di belakang juara dunia Joan Mir (Suzuki Ecstar) di kualifikasi kedua (Q2).

“Saya lalu bisa melewati Mir. Tadinya saya menduga Pecco Bagnaia akan melakukan slipstream namun ternyata ia tidak memaksakan diri.”

Jorge Martin juga sempat merasa ia seolah-olah turun sendiri di kualifikasi. “Ketika saya tahu berada di posisi pertama, rasanya luar biasa,” tuturnya.

“Saya ingin berterima kasih kepada keluarga dan tim. Kami baru bekerja bersama di Pramac selama sebulan. Tetapi saya merasa diperhatikan sangat baik di sini.”

Sepekan lalu, juga di Sirkuit Losail, Jorge Martin start dari grid 14 GP Qatar. Ia langsung merangsek ke P3 saat masuk tikungan pertama. Sayang, Jorge Martin tidak mampu mempertahankan posisinya hingga hanya menuai satu poin alias finis di P15.

“Saya belum memenuhi syarat untuk menang. Saya akan menggunakan grand prix ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang kelas MotoGP. Finis di enam besar di GP Doha nanti sudah sangat bagus buat saya, sudah membuat saya senang,” ucap Jorge Martin.

“Saya juga akan tetap senang bila mampu finis di sembilan besar. Namun saya sudah berada di P1 setelah Q1. Sebelum tikungan kedua Losail, saya sudah berkata kepada kepala kru akan lebih cepat 0,3 detik daripada lawan. Saya tak percaya gap itu cukup untuk merebut pole.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil Kualifikasi MotoGP Doha: Pole Sensasional Martin
Artikel berikutnya Martin Samai Pencapaian Stoner dan Marquez

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia