Martin Sudah Tahu Bakal Jatuh di MotoGP Indonesia
Jorge Martin mengatakan bahwa kesalahan, yang membuatnya kehilangan posisi terdepan di MotoGP Indonesia, cepat atau lambat akan terjadi. Ia pun menjelaskan penyebab crash yang membuatnya DNF lagi sejak seri Amerika Serikat.
Pembalap Pramac Racing ini memenangi Sprint Race pada Sabtu (14/10/2023), di Sirkuit Mandalika, sehingga unggul tujuh poin setelah Francesco Bagnaia yang berjuang keras di posisi kedelapan.
Martin melangkah ke balapan Minggu dengan kepercayaan diri tinggi. Ia langsung melesat ke urutan terdepan dari grid keenam dan mulai menjauh dari para pengejarnya. Sayangnya, bencana datang pada lap 13 Tikungan 11. Rider tersebut jatuh padahal sudah unggul tiga detik dari rombongan.
Pada akhirnya, Bagnaia yang start dari urutan ke-13, keluar sebagai pemenang. Ia merebut kembali pimpinan klasemen dengan selisih 18 poin.
Selepas balapan, Martin menjelaskan penyebab insiden. Menurutnya, ia melaju di bagian lintasan yang kotor pada Tikungan 10.
Kecelakaan ini, yang dijelaskan oleh Martin karena ia berlari di bagian lintasan yang kotor di Tikungan 10 detik sebelumnya, menandai DNF pertamanya sejak GP Amerika.
"Ya, itu sempurna," kata Martin tentang balapannya hingga jatuh. "Saya melakukan start dengan baik dan kemudian saya mencoba untuk membuat jarak yang sedikit lebih besar.
"Kemudian ketika saya melihat 2,8 detik, saya benar-benar terkejut dan saya berkata 'Ok, ini saatnya untuk tetap tenang'.
"Saya sedikit melebar di tikungan 10 dan sepertinya agak kotor. Jadi, ketika saya masuk ke tikungan 11, saya kehilangan bagian depan dan melakukan hal yang sama seperti lap sebelumnya. Namun hal buruk terjadi."
Ia menambahkan, "Saya merasa sangat baik, saya mengerem tidak terlalu keras pada saat itu dan mencoba untuk menutup garis. Saya punya keunggulan tiga detik, saya sudah bekerja keras. Saya hanya tinggal menyelesaikan satu lap lagi.
"Memang begitulah adanya. Tidak mudah ketika Anda berada di depan dengan keunggulan beberapa detik untuk menjaga konsentrasi.
"Tapi, saya membalap dalam mode aman, katakanlah. Jadi, saya senang kecepatan saya ada di sana, dan saya sudah cepat di semua trek.
"Sudah 14 balapan tanpa kesalahan. Itu hanya statistik. Cepat atau lambat itu akan datang dan akhirnya tiba juga. Jadi, di balapan yang masih tersisa saya merasa percaya diri untuk bertarung demi meraih kemenangan."
Martin adalah salah satu dari segelintir pembalap yang menggunakan ban depan lunak di grand prix, tetapi ia merasa hal ini tidak berkontribusi pada kecelakaannya.
Ketika ditanya apakah ia akan memilih ban depan lunak lagi, ia menjawab, "Ya, tentu saja. Saya merasa sangat baik. Masalahnya adalah tanah di tikungan 10 yang membuat saya terjatuh."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.