Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Motornya bermasalah, Redding takut celakai pembalap lain

Motornya tidak dapat mengerem dengan baik, Scott Redding merasa dirinya jadi ancaman bagi pembalap lain di Misano.

Scott Redding, Aprilia Racing Team Gresini

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pada balapan yang digelar Minggu (9/9), Redding finis di posisi ke-21, lebih lambat satu menit sembilan detik dari Andrea Dovizioso, ini merupakan jarak terbesar dari pemenang balapan sepanjang musim 2018.

Kesulitan menghentikan Aprilia RS-GP miliknya di tikungan, pembalap Inggris itu dengan sengaja melambat dan memisahkan diri dari rombongan pada awal balapan.

“Ini adalah balapan yang terburuk dari yang berburuk. Sejujurnya, saya merasa diri saya cukup berbahaya sepanjang balapan. Saya menabrak banyak pembalap karena tak dapat menghentikan motor,” papar Redding.

“Namun, kemudian saya bergimam, ‘sial! Saya harus keluar [dari rombongan]’. Saya tak ingin membalap seperti ini, ini tidak adil bagi pembalap lain, dan juga saya. Jadi saya coba sedikit memberi celah untuk coba menemukan ritme, namun saya tak bisa berhenti, ban depan berdecit dan mengunci.

“Saya tidak melewatkan garis [titik pengereman] dengan selisih satu atau dua meter, jaraknya sekitar lima hingga delapan meter, dan itu terjadi tiap tikungan.”

Akan meninggalkan Aprilia setelah hanya satu musim membela skuat Noale, Redding mengklaim dirinya lebih baik dengan bahan bakar yang lebih sedikit. Namun itu hanya mampu sekadar mengikuti jalur ideal, bukan menekan.

“Bagi saya, ini benar-benar bukan balapan. Sulit diterima, dan sejujurnya saya menuntaskan ini dengan frustrasi,” keluhnya.

“Anda tak bisa menghentikan motor. Saya bisa saja melakukan pengereman dini, itu baik, namun Anda tidak bisa melaju lebih kencang.

“Jadi, Apa yang ingin Anda lakukan? Anda tidak bisa menekan, tidak bisa mendapatkan feeling, Anda hanya mencoba mengikuti racing line tanpa menekan, itu sangat sulit."

Tampil kompetitif sepanjang akhir pekan, Redding menganggap balapan ini tak ubahnya sebagai pukulan telak baginya.

“Pada pembuka akhir pekan, saya mengira kami memiliki kembali berpeluang mendulang poin. Dan hasilnya benar-benar berlawanan, akhir pekan ini seperti pukulan telak,” tandas Redding.

Laporan tambahan oleh Lena Buffa

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ducati telat panas, Marquez sebut dirinya beruntung
Artikel berikutnya Espargaro ungkap keprihatinan atas debut Ponsson

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia