Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Masalah teknis hancurkan balapan Quartararo

MotoGP Spanyol seharusnya berakhir menyenangkan bagi Fabio Quartararo. Sayang, masalah teknis membuyarkan harapan sang rookie.

Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

El Diablo menorehkan sejarah sebagai pembalap termuda yang pole position pada usia 20 tahun dan 14 hari. Ia mematahkan rekor milik Marc Marquez (20 tahun dan 62 hari).

Selepas start, awalnya, berjalan baik-baik saja. Walau kehilangan posisi pertama, Quartararo tetap tiga besar – di belakang rekan setim Franco Morbidelli dan Marquez.

Ketika balapan memasuki Lap 11, pembalap Petronas Yamaha SRT itu menyalip Morbidelli untuk urutan kedua. Mulai memburu Marquez, namun sial bagi Quartararo. Selang tiga lap, ia dihantam masalah teknis. Dari tayangan ulang terlihat, ia tak dapat melakukan perpindahan gigi.

“Balapan sangat bagus. Saya merasa sangat baik di atas motor. Luar biasa balapan bersama para pembalap top. Itu masalah teknis kecil pada perpindahan gigi. Sesuatu yang sangat kecil, tetapi harus dibayar mahal,” ujar Quartararo.

“Ya, itulah masalahnya. Saya tidak bisa memindahkan gigi. Saya macet di gigi ketiga. Saya kemudian masuk pit. Tidak ada yang bisa dilakukan pada saat itu.

“(Namun), saya senang atas pekerjaan yang kami lakukan selama akhir pekan, dan pastinya, kami akan bekerja dengan cara yang sama untuk balapan berikutnya,” imbuh pengguna nomor #20 tersebut.

Baca Juga:

Ketika kamera menyorot momen Quartararo kembali ke garasi, tampak jelas ia begitu emosional. Bahkan sampai menitikkan air mata. Pembalap kelahiran Nice itu tak menampikan, bahwa dirinya benar-benar kecewa.

“Karena kami dapat menantang untuk posisi yang sangat bagus dan ketika Anda melihat kecepatan saya selama akhir pekan, kami kencang. Saya tetap senang pada saat ini. (Memang) tidak podium, tidak lima besar, tetapi saya memetik banyak pengalaman,” tuturnya.

Sebelum dipaksa tak finis, Quartararo berada di belakang Marquez. Membuntuti sang juara dunia bertahan, ia mengaku dan merasa jauh lebih berpengalaman dibanding sebelumnya.

“Saya tidak mengira (sekuat ini). Saya juga tidak menyangka pole position kemarin. Kecepatan saya saat balapan luar biasa, karena saya menemukan sesuatu. Membalap bersama mereka (para pembalap top) memberikan nilai plus, juga karena saya menjadikan Marquez referensi,” terang El Diablo.

“Saya kencang, tapi ketika berkendara dengan mereka pada lap-lap awal, saya belajar banyak hal. Saya naik motor seperti punya pengalaman lebih, padahal itu baru balapan keempat saya.

“Saya mendapat banyak pengalaman. Sayangnya, kami tidak finis balapan, namun kami perlu mengambil semua (hal) positif dan negatif di sini,” tandasnya.

Ditanya andai finis, apakah posisi tiga besar, Quartararo menjawab: “Saya tidak ingin mengiyakannya, tetapi saya kira demikian, bahwa kami bisa bertarung untuk podium di balapan ini.”

Laporan tambahan oleh Lena Buffa

Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
10

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Menang di Jerez sudah jadi target Marquez sejak Austin
Artikel berikutnya Jerez sisakan kesedihan mendalam bagi Lorenzo

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia