Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Maverick Vinales Berambisi Juara Dunia bersama Aprilia

Menghadapi musim penuhnya bersama Aprilia, Maverick Vinales bertekad untuk tampil lebih baik dan memperjuangkan gelar juara dunia MotoGP.

Maverick Vinales, Aprilia Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Aprilia merupakan pabrikan ketiga bagi Vinales di kelas premier untuk memperjuangkan tujuannya menjadi juara dunia, setelah gagal bersama Suzuki dan Yamaha.

Melakoni debut di MotoGP bersama Suzuki pada 2015 lalu, Vinales berhasil membawa pabrikan Jepang itu melepas status konsesi menjadi tim pabrikan seutuhnya.

Pada 2017, pembalap asal Spanyol itu memutuskan pindah ke Yamaha yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk membuatnya menjadi juara dunia.

Tapi, Maverick Vinales kerap mengalami momen sulit bersama tim berlogo garpu tala itu, bahkan ia terlihat seperti membuat kesalahan ketika Joan Mir juara dunia MotoGP 2020 bersama Suzuki.

Tahun lalu, Vinales berada dalam puncak frustrasinya bersama Yamaha ketika kesulitan membawa YZR-M1 bekerja sesuai keinginannya. Padahal, rekan setim barunya, Fabio Quartararo tampil konsisten.

Namun, rider 26 tahun itu menegaskan tak pernah menyesali perbuatannya dan mengaku mendapat banyak pelajaran dari tim terdahulunya.

“Saya hanya ingin mengatakan hal-hal baik tentang mereka, karena saya tidak memiliki kata-kata buruk untuk diucapkan,” kata Vinales seperti dilansir Speedweek.

“Pada akhirnya, Anda seharusnya melihat bahwa motor berada pada level terbaiknya. Saya selalu mengatakan motor mereka fantastis.

“Kami tidak mengerti mengapa kami tidak bisa membuat mesin bekerja dengan baik. Itu membuat saya gila.

“Akhirnya, saya menyadari bahwa ini bukanlah tantangan yang tepat bagi saya. Jadi, saya memilih untuk mengambil tantangan lain.”

Baca Juga:

Diduga berusaha merusak motor di Grand Prix Styria, Yamaha memutuskan untuk menghukum Maverick Vinales dengan melarangnya mengikuti balapan.

Tak ingin menunggu sampai kapan menjalani hukuman, Vinales memutuskan untuk mengakhiri kontrak lebih awal, dan bergabung dengan Aprilia.

“Tim Italia sangat berbeda dari tim Jepang. Sejujurnya, saya selalu memiliki hubungan yang baik dengan pabrikan Jepang karena saya menyukai makanan, budaya, tempat, apa adanya mereka, tenang, dan sistematis. Anda harus beradaptasi dengan itu,” ujarnya.

“Tapi selain itu, saya membutuhkan lebih banyak api di sekitar saya. Sedikit lebih banyak dukungan di dalam dan di luar trek. Lagi pula, saya ingin menunjukkan banyak hal, dan pada akhirnya situasinya sulit.”

Aprilia merupakan proyek yang masih sangat muda di MotoGP, dan masih membutuhkan waktu untuk mengejar pabrikan lainnya.

Kendati begitu, Maverick Vinales bertekad untuk tampil apik bersama Aprilia dan berambisi juara dunia dengan tim barunya.

“Entah bagaimana saya ingin mengalami proses membawa sebuah pabrikan ke puncak lagi, seperti yang kami lakukan di masa lalu bersama Suzuki. Ini tantangan yang berbeda,” ucapnya.

“Tapi, itu salah satu yang memotivasi saya. Saya ingin menjadi juara, tetapi saya juga ingin melakukan sesuatu yang istimewa dan tidak melakukan apa yang orang lain lakukan.”

Maverick Vinales, Aprilia Racing Team

Maverick Vinales, Aprilia Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Lindungi Karier, Toprak Razgatlioglu Abaikan Tim Satelit MotoGP
Artikel berikutnya Tantangan Baru Jadi Alasan Francesco Guidotti Gabung KTM

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia