Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Maverick Vinales Bukan yang Pertama Diskors Tim Balap

Lima tahun lalu, Romano Fenati pernah berada dalam situasi seperti Maverick Vinales. Mendapat hukuman larangan untuk balapan.

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: MotoGP

Vinales kembali jadi buah bibir. Belum usai perpisahannya dengan Yamaha, pabrikan garpu tala sepakat memenuhi permintaannya untuk mengakhiri kontrak lebih awal, Top Gun diskors dari MotoGP Austria.

Adalah aksi Vinales yang masuk ke pit pada lap terakhir di Grand Prix Styria yang melatarbelakangi keputusan Yamaha.

Dalam perjalanan menuju garasi, tim mengklaim sang pembalap sengaja menggeber mesin sampai melewati batas putaran maksimal (over-rev).

Skuad Iwata tak sembarangan menjatuhkan sanksi kepada Vinales. Analisis mendalam terhadap telemetri dan data sudah dilakukan selama beberapa hari terakhir.

Skors yang diterima Vinales pun membuka ingatan akan Fenati. Masalahnya memang berbeda, tetapi kedua pembalap sama-sama dihukum tidak boleh mengikuti perlombaan.

Yang menarik, baik kasus Vinales maupun Fenati, terjadi jelang seri GP Austria. Jika yang satu di kelas MotoGP, maka yang lain dalam kategori Moto3.

Romano Fenati, Max Racing Team

Romano Fenati, Max Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pada 13 Agustus 2016 lalu, Fenati jadi sorotan utama menyusul skors yang dijatuhkan oleh Sky Racing Team VR46.

Santer beredar kabar, bahwa rider Italia itu terlibat baku hantam dengan Pietro Caprara, crew chief-nya kala itu.

Disebut-sebut pula, Fenati adu fisik dengan sahabat sekaligus tangan kanan Valentino Rossi di VR46 Riders Academy, yakni Uccio Salucci.

Namun, Team Manager Sky Racing Team VR46, Pablo Nieto, membantah keras. Tak ada perkelahian antara Fenati dan Caprara, apalagi dengan Uccio.

“Tidak ada yang seperti itu. Satu-satunya hal adalah dia (Fenati) memiliki karakter yang sangat kuat dan itu adalah titik terbesar bagi kami,” tutur Nieto saat itu.

Baca Juga:

Lima hari usai skors yang diterima Fenati, yakni pada 18 Agustus 2016, Sky Racing Team VR46 resmi melepas pembalapnya dari kontrak alias dipecat.

“Setelah skors di GP Austria, hubungan antara Romano Fenati dan Sky Racing Team VR46 secara permanen dihentikan. Setelah tiga musim bekerja dan sukses bersama, kami mendoakan yang terbaik bagi Romano untuk masa depannya,” bunyi rilis tim.

Kisah buruk yang dialami Fenati seharusnya bisa menjadi pelajaran penting bagi Vinales, terutama upaya demi menghindar dari pemecatan sepihak oleh Yamaha.

Hingga kini, Vinales ataupun Yamaha, masih enggan untuk buka suara perihal konflik yang membelenggu mereka.

Tetapi, melalui unggahan di Instagram Stories, Vinales menulis bahwa dia akan menjelaskan secara detail dari apa yang terjadi secepatnya.

Kita nantikan saja.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil FP2 MotoGP Austria: Iker Lecuona Unjuk Performa dan Taktik Brilian
Artikel berikutnya GP Inggris: SRT Bisa Tarik Dixon, Crutchlow Geser Vinales

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia