Maverick Vinales Urai Penyebab World Supersport 300 Bahaya
Pembalap Aprilia MotoGP, Maverick Vinales, melontarkan kritik terhadap penyelenggaraan World Supersport (WSSP) 300, menyusul tewasnya Victor Steeman.
Foto oleh: Dorna Sports
Seri Portugal jadi balapan terakhir rider 22 tahun tersebut. Steeman terlibat kecelakaan yang mengakibatkan kepalanya cedera parah. Ia pun menghembuskan napas terakhir, Selasa (11/10/2022).
Kisah ini mengingatkan Vinales kepada sepupunya yang juga meregang nyawa di WSSP 300. Pada 2021, di Sirkuit Jerez, Dean Berta Vinales tewas di usia 15 tahun.
Maverick Vinales mencoba menganalisis penyebabnya. Motor terlalu berat dan kurang bertenaga.
“Saya selalu punya opini sama tentang Supersport 300. Saya sudah katakan sebelum Dean (kecelakaan) dan kategori tersebut dengan motor 160 kg dapat dikendarai maksimum 140 mil/jam di trek lurus yang tak berguna untuk pembalap,” katanya.
“Anda tidak belajar apa pun. Pembalap bertalenta terlibat dalam situasi di mana Anda punya motor yang lebih kencang 2 km/jam, Anda menang balapan. Tidak ada talenta dalam itu.
“Saya ingat ketika saya masih kecil di mana saya harus balapan di kelas 125GP. Meski Anda bertalenta, mustahil bisa menang atau mengikuti pembalap yang bagus.
“Saya ingat datang ke sini di kejuaraan dunia. Pertama kali, saya mengekor para pembalap bagus, saya malah mengalami highside. Jadi saya mendapat pelajaran.”
Akibat insiden Dean Berta Vinales, syarat usia minimal peserta kelas terendah seperti WSSP 300 dan Moto3 dinaikkan. Ternyata, hal itu tidak menjamin berkurangnya kecelakaan yang memakan korban jiwa.
“Anda perlu bekerja. Tapi saat ini, juga di Moto3, ya, Anda lihat beberapa pembalap (bagus). Namun, mereka berkendara bersama dalam balapan. Tidak seperti di masa lalu,” mantan rider Yamaha Factory Racing itu menambahkan.
“Bakat lebih daripada jika motor sedikit kencang atau lambat. Bagi saya, masalah di Supersport 300 adalah motor 160 kg, mereka tak punya kecepatan.
“Mereka pergi bersama dan saat ada seseorang yang crash di depan Anda, mustahil menghindar. Bagi saya, ini bukan tentang usia. Ini bukan tentang pembalap, melainkan soal motor.
“Mereka tidak punya tenaga, bobot seperti motor MotoGP, rem buruk, swingarm dari motor jalanan. Masalahnya pada kategori, bukan pembalap. Bukan usia, karena ketika saya berusia 13 tahun sudah mengendarai 125GP dan tidak terjadi apa pun karena kami bukan 20 pembalap dalam satu rombongan. Hanya ada empat atau tiga pembalap, tidak lebih karena sulit.”
Sejatinya, di masa lalu, Vinales sudah melarang sepupunya turun di ajang itu. Saran diberikan setelah ia menjajal sendiri motor untul WSSP 300.
“Saya mencoba motor 300, itu motor yang sangat mudah. Anda dapat melajut bersama (dalam satu paket), tapi tidak ada tenaga. Anda masih bisa jadi pembalap dua detik lebih lambat (dari pemimpin), jika Anda bisa mengikuti maka Anda bisa melaju dengan para pembalap di depan. Jadi pada dasarnya tentang itu,” ucapnya.
“Tentu, ketika tiba saatnya saya katakan kepada keluarga, ‘Saya kira kategori ini tidak bagus untuk Dean. Tidak bagus dia berkendara di sini.’
“Namun pada akhirnya, hal-hal seperti itu. Tapi tentu saja, jika ini berlanjut banyak hal yang akan terjadi karena kategori ini, seperti yang saya katakan terlalu bertumpu pada motor. Motornya juga bukan motor balap. Itu masalah besar saya kira.”
Mengheningkan cipta untuk mengenang Phil Read dan Victor Steeman
Foto oleh: Dorna
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments