Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Menang di Jerez sudah jadi target Marquez sejak Austin

Bukan tanpa alasan mengapa Marc Marquez dominan pada MotoGP Spanyol. Kegagalan finis saat balapan Amerika menjadi pemicu demi meraih kemenangan di Jerez.

Podium: race winner Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: motosport.com

Walau menempati grid ketiga, start bagus dilakukan sang juara dunia bertahan. Melesat kencang untuk menduduki posisi pertama selepas Tikungan 1.

Sempat ada tekanan dan bayang-bayang dari duet Petronas Yamaha SRT, membuat Marquez serta-merta tidak bisa begitu saja menjauh. Pun demikian, pada akhirnya, ia mampu menciptakan jarak.

Alex Rins memang sempat muncul sebagai rival terdekatnya. Akan tetapi, pembalap Suzuki itu tak dapat memangkas jarak. Marquez melenggang mulus finis lebih dulu.

“Ya, senang memenangi balapan ini, dan terutama senang karena melakukannya dengan cara seperti ini [dominasi], karena ini adalah targetnya. Setelah kesalahan di Austin, saya ingin datang ke Jerez dan coba untuk menang dengan cara yang sama dan kami berhasil,” paparnya dalam konferensi pers usai MotoGP Spanyol.

“Saya [berusaha] sabar selama balapan. [Namun] saya merasa tidak demikian pada lap-lap pertama. Jadi, saya menunggu. Saya hampir sedikit melebar di tikungan, mungkin karena tangki bahan bakar masih penuh, mungkin karena kondisi trek.

“Tetapi ketika ban mulai habis dan saya sering slide, lalu saat tangki bahan bakar berkurang, saya jadi merasa seperti dalam latihan. Saya mulai menyerang, namun terkendali. Saya melihat Fabio [Quartararo] datang, kemudian Rins, dan ya, saya hanya menyerang satu kali pada Lap 15. Karena itu menunjukkan kepawa lawan bahwa,’Hey, saya di sini’.

“Lalu saya coba mengontrol. Saya gembira dengan cara Honda bekerja. Kami memperbaiki banyak masalah akhir pekan ini, minimal di trek balap. Besok kami harus melanjutkan cara seperti ini,” ucap pengguna nomor #93 itu.

Baca Juga:

Ditanya apakah kemenangan di Jerez merupakan terbaik, mengingat pada balapan Austin gagal finis, Marquez mengakuinya. Usai tersungkur saat MotoGP Amerika, ia mengaku dan gerah atas banyaknya cibiran serta kritikan yang ditujukan kepadanya.

“Tentu saja. Setelah terjatuh di Austin, saya melihat banyak orang berkata,’Oh dia lemah. Ah, dia jatuh. Bla, bla, bla.’ Tetapi saya tidak peduli,” ucap pengoleksi tujuh gelar juara dunia itu.

“Saya percaya diri dan tahu apa yang terjadi di Austin. Kami [juga] memahaminya.

“Cara saya hari ini hanya menuju trek dan mencoba di depan sejak awal sampai akhir, karena kemudian Anda menunjukkan kepada orang-orang, kepada para lawan, bahwa saya adalah Marc yang sama, yang punya kepercayaan diri sama, dan tahun ini saya merasa baik,” tutupnya.

Kemenangan di Jerez mengantarkan Marquez kembali ke puncak klasemen sementara. Namun, ia hanya unggul satu poin atas Rins yang kini peringkat kedua.

Marc Marquez, Repsol Honda Team leads at the start
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team leads
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Race winner Marc Marquez, Repsol Honda Team
Race winner Marc Marquez, Repsol Honda Team
Race winner Marc Marquez, Repsol Honda Team
Podium: race winner Marc Marquez, Repsol Honda Team
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Klasemen sementara MotoGP 2019 usai Spanyol
Artikel berikutnya Masalah teknis hancurkan balapan Quartararo

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia