Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Mengenal Homologasi dan Urgensinya dalam Dunia Balap

Selain mahal, olahraga otomotif punya risiko sangat tinggi. Nyawa taruhannya. Sudah banyak yang jadi korban. Karena itu, prosedur keselamatan adalah prioritas.

FIA Formula One Race Director and Safety Delegate Charlie Whiting carries out a site inspection  of

PR Plus Limited

Olahraga otomotif memang berbeda dengan cabang-cabang lainnya. Atlet balap mobil atau motor umumnya memakai setelan tertutup, dari ujung rambut sampai kuku.

Seluruh bagian tubuh harus terlindungi. Karenanya, mereka wajib mengenakan sepatu, baju, sarung tangan sampai helm yang sudah didesain dengan standar tinggi.

Tidak sampai disitu, kendaraan yang digunakan pun memiliki spesifikasi khusus, dari mesin hingga bodi diperhitungkan. Aspek lain yang tak kalah penting adalah sirkuit.

Baca Juga:

Salah satu yang ramai jadi perhatian tahun ini adalah kecelakaan fatal yang dialami pembalap Formula 1 (F1) Romain Grosjean di Sirkuit Internasional Bahrain.

Masalah keamanan trek pun kembali disorot. Balapan, apa pun itu, memang tak akan pernah 100 persen aman dari kemungkinan insiden. Namun risiko bisa diminimalkan.

Menurut arsitek Jarno Zaffelli, desain dan pembangunan sirkuit termasuk didalamnya. Aspek keselamatan wajib menjadi fokus utama ketika membuat sebuah trek balap.

"Tak ada yang tahu apa yang mungkin terjadi di dalam sirkuit. Para pembalap (juga) hampir pasti memiliki pendekatan berbeda," ujar Zaffelli kepada media Belanda, NOS.

"Karena itu, Anda perlu melihat persepsi pembalap saat membangun sirkuit. Anda tentu tahu mereka harus membuat keputusan dalam sepersekian detik."

"Mustahil 100 persen aman. Yang bisa dilakukan adalah meminimalkan risikonya," kata arsitek yang bertanggung jawab dalam renovasi Sirkuit Zandvoort, Belanda itu.

Setelan pembalap MotoGP meliputi race suit, sarung tangan, sepatu dan helm dengan standar yang telah ditentukan demi meminimalkan risiko di dalam sirkuit.

Setelan pembalap MotoGP meliputi race suit, sarung tangan, sepatu dan helm dengan standar yang telah ditentukan demi meminimalkan risiko di dalam sirkuit.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sirkuit Mandalika yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Indonesia, masuk dalam rencana Dorna Sports sebagai salah satu tempat menyelenggarakan MotoGP 2021.

Kini, trek anyar tersebut berstatus reserve (cadangan). Selain ajang MotoGP, Sirkuit Mandalika pun berpeluang menjadi salah satu host World Superbike (WSBK) 2021.

Namun ada syarat yang mesti dipenuhi. Untuk bisa menggelar balapan, selain merampungkan pembangunannya, Sirkuit Mandalika harus lebih dulu lolos homologasi.

Lalu, apa sebenarnya homologasi itu? Bagaimana mekanisme dan prosedurnya sampai balapan dapat digelar? Apa saja standar yang wajib dipenuhi sebuah trek?

Homologasi adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani, "homologeo", yang berarti "setuju". Secara harfiah berarti pemberian izin oleh pihak otoritas tertinggi di bidangnya.

Dalam lingkup olahraga otomotif, homologasi merupakan proses penilaian semua aspek balap terhadap standar yang telah ditentukan guna mendapatkan lisensi atau izin.

Sertifikasi ini syarat penting yang dibutuhkan untuk menggelar balapan. Homologasi meliputi banyak hal yang perlu dipertimbangkan sehingga event berlangsung aman.

Pembangunan Mandalika International Street Circuit, Lombok, Indonesia terus dikebut sehingga bisa segera menjalani proses homologasi.

Pembangunan Mandalika International Street Circuit, Lombok, Indonesia terus dikebut sehingga bisa segera menjalani proses homologasi.

Foto oleh: Geobrugg

Proses homologasi dilakukan oleh organisasi tinggi yang terkait serta berwenang, dalam hal ini Federasi Automobil Internasional (FIA) dan Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM).

Dua otoritas tertinggi dalam olahraga otomotif itu akan menugaskan inspektor untuk melihat langsung kelayakan sirkuit. Semua akan dinilai sebelum menentukan hasil homologasi.

Promotor trek yang ingin mengajukan diri sebagai tuan rumah harus memenuhi syarat dalam pengajuan homologasi. Pihak pemohon harus melampirkan data sirkuit secara detail.

Dari desain, ukuran (panjang dan lebar trek), jumlah tikungan, kualitas aspal, kerb, area run-off, dinding pembatas, panel penunjuk, sistem drainase, paddock hingga pusat medis.

Selain itu, lokasi sirkuit, jarak dengan pemukiman, kepemilikan tanah, ketersediaan hotel dan area parkir sampai kondisi lalu lintas dari dan menuju trek juga jadi evaluasi.

Nantinya delegasi melakukan verifikasi seluruh data yang diberikan pihak pemohon dengan keadaan sebenarnya di sirkuit, apakah layak atau tidak untuk menjadi tuan rumah.

Berkat perangkat keamanan, termasuk seragamnya, pembalap Alfa Romeo, Kimi Raikkonen, terhindar dari cedera saat mobilnya terbakar dalam sesi latihan GP Abu Dhabi 2020.

Berkat perangkat keamanan, termasuk seragamnya, pembalap Alfa Romeo, Kimi Raikkonen, terhindar dari cedera saat mobilnya terbakar dalam sesi latihan GP Abu Dhabi 2020.

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Inspektor bakal mengeluarkan laporan hasil pemeriksaan yang di dalamnya juga mencakup rekomendasi kepada pengelola sirkuit agar mendapatkan lisensi yang diinginkan.

Setelah itu, lisensi sirkuit keluar. Ini berfungsi untuk menetapkan kondisi di mana sirkuit dapat digunakan dan kategori kendaraan serta balapan yang bisa digelar.

FIM mengkategorikannya ke dalam enam tingkatan, grade A hingga F. Begitu pula dengan FIA, yang mengklasifikasikannya menjadi enam level, 1 sampai 6.

Trek dengan grade A atau level 1 dapat digunakan untuk menggelar semua ajang balap. Sedangkan B-F atau 2-6 tidak bisa menyelenggarakan race Grand Prix (GP).

Kedua organisasi kini telah berkolaborasi dalam menjaga standar keamanan sirkuit. Biasanya, level inspeksi serta homologasi bakal terus dikembangkan setiap tahun.

"Pendekatan kolaboratif terhadap standar keselamatan ini akan memastikan keamanan berada di level tertinggi," ujar Presiden FIM Jorge Viegas.

"Dengan menyatukan dua badan pengatur, kami dapat memajukan standar keselamatan untuk semua olahraga otomotif di dunia," Kepala FIA Jean Todt menambahkan.

Kru pemeliharaan dan inspeksi Sirkuit Imola tengah melaksanakan tugasnya memeriksa kelayakan trek sebelum GP Emilia Romagna 2020 digelar.

Kru pemeliharaan dan inspeksi Sirkuit Imola tengah melaksanakan tugasnya memeriksa kelayakan trek sebelum GP Emilia Romagna 2020 digelar.

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Aleix Espargaro Tuntut Hal-hal Ini dari Aprilia
Artikel berikutnya Andrea Dovizioso Lancarkan Serangan Balik kepada Ducati

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia