Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Mengenal Model Starter Mesin Motor MotoGP

Banyak penggemar MotoGP belum tahu cara menghidupkan mesin motor purwarupa tersebut karena tidak memiliki starter baik engkol (kick) maupun elektrik.

Marc Marquez, Repsol Honda Team's Honda

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Motor-motor MotoGP memang tidak dilengkapi starter, manual dengan genjotan kaki (kick) maupun elektrik. Salah satu alasannya agar bobot motor tidak bertambah berat.

Setiap motor balap pasti akan mengejar rasio tenaga dengan berat (power to weight) yang lebih tinggi. Power to weight yang bagus juga membantu saat pengereman mengingat bobot menjadi faktor momentum.    

Jadi, alasan utama motor MotoGP tidak memiliki starter adalah karena komponen itu akan menambah berat motor. Starter juga membuat kerja teknisi lebih rumit meskipun takkan menjadi masalah serius.

Ditambah, aturan teknis MotoGP tidak pernah menyebut soal harus ada atau tidaknya starter di motor.  

Publik pasti bertanya, mengapa motor MotoGP tidak bisa mengatasi tambahan beban yang tidak terlalu berat dengan memasang starter? Ternyata tidak sesederhana itu.

Mesin motor MotoGP saat ini maksimal empat silinder dengan kapasitas 800 cc sampai 1.000 cc. Untuk mesin 800 cc, berat minimal 150 kg sementara kapasitas 801 cc sampai 1.000 cc adalah 157 kg.   

Baca Juga:

Yamaha YZR-M1 yang turun di MotoGP bermesin 1.000 cc. Kapasitasnya mesinnya sama dengan motor produksi massal Yamaha YZF R1. Asumsikan berat starter R1 sekira 2,26 kg.

Tetapi jika ditambah boks untuk penempatan (karena elektrik) dan alat-alat lainnya, termasuk baterai, bobot starter bisa molor menjadi 3,62 kg – 3,85 kg.   

Tambahan berat segitu terkesan masih bisa ditoleransi. Tetapi karena berat minimal motor MotoGP hanya 157 kg, jelas penambahan hampir 4 kg akan berpengaruh besar.

Lalu, bagaimana cara menyalakan motor MotoGP? Dulu, motor balap biasa didorong lalu masukan posisi gigi satu. Lalu, seiring perkembangan teknologi, motor MotoGP menggunakan roller starter (juga biasa disebut paddock starter).

Banyak varian dari alat ini. Komponen utama alat ini adalah adanya dua roller yang digerakan dengan belt. Roller digunakan agar ban bisa mendapatan traksi, pengganti aspal jika distarter model dorong.

Cara kerja roller atau paddock starter ini sangat sederhana. Ban belakang motor diletakan di atas kedua roller. Setelah tombol power on diaktifkan, masukan gigi satu dan tarik tuas kopling. Begitu roller starter dinyalakan, lepas tuas kopling untuk menyalakan mesin.

Cara lain menyalakan motor MotoGP adalah mendorongnya (push start). Caranya serupa dengan roller/paddock starter. Hanya, traksi dari roller digantikan langsung dengan dorongan pembalap. Cara ini akan sulit membuat mesin hidup jika kondisinya sedang dingin.

Inilah crankshaft starter milik Red Bull KTM Factory Racing di MotoGP 2020 lalu.

Inilah crankshaft starter milik Red Bull KTM Factory Racing di MotoGP 2020 lalu.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sekira mulai 2016 atau 2017, tim-tim MotoGP mulai menggunakan crankshaft starter untuk menghidupkan mesin motor MotoGP. Sistem kopling slipper clutch tidak selalu memiliki torsi balik agar bisa menggunakan rollers starter.

Karenanya memutar langsung crankshaft (poros engkol) – dengan sebuah mesin dengan besi yang bisa dimasukan langsung ke blok – menjadi cara untuk menghidupkan mesin.

Terakhir, mengapa banyak pembalap kerap menekan-nekan bodi motor ke bawah saat melakukan push start seusai insiden yang membuat mesin mati, misalnya.

Kekuatan tekanan ke bawah adalah faktor yang menentukan besarnya friksi dengan bidang datar. Pembalap harus menekan-nekan bagian belakang motor agar gesekan ban dengan aspal lebih besar.

Motor balap didesain memiliki bobot ringan. Jadi jika tidak ada beban tambahan di bagian belakang, kemungkinan mesin motor tidak akan menyala saat pembalap melepas kopling karena ban belakang kekurangan traksi.

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Vinales Tetap Perhitungkan Miller
Artikel berikutnya Binder Nilai KTM Bisa Ikuti Gaya Suzuki

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia