Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Mengenal Sosok Joan Mir, Sang Pencetak Sejarah Suzuki

Pasca-kesuksesan menyabet gelar juara MotoGP 2020, nama Joan Mir tak pelak jadi sosok yang paling dicari. Jika mungkin sudah familiar, namun tidak ada salahnya berkenalan lagi dengan Spaniard.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Gold and Goose / Motorsport Images

Joan Mir Raja Baru MotoGP

Pembalap Team Suzuki Ecstar, Joan Mir, sukses merengkuh gelar juara dunia MotoGP 2020. Titel perdana untuk pabrikan Hamamatsu sejak 2000.

Joan Mir Mayrata lahir di Palma de Mallorca pada 1 September 1997. Walau berkarier sebagai pembalap, darah balap justru tak mengalir dalam dirinya. Ayahnya adalah seorang pemilik toko skating, membuat Mir kecil tumbuh besar dikelilingi skateboard.

Perkenalan pertamanya dengan motor ketika mengendarai Polini pada usia 6 tahun. Setahun kemudian, Mir dihadiahi Honda QR. Pun begitu, keluarganya tidak memaksakan dia untuk berkendara lebih intens. Semua orang di sekitarnya lebih menyukai balap off-road, dan sebagian besar meminati olahraga lain.

Momen saat melihat sepupunya, Joan Perello, memperkuat tim Stop & Go di kejuaraan dunia menandai awal ketertarikan Mir terhadap kecepatan. Dia lalu menghabiskan setahun belajar di sekolah balap milik Chico Lorenzo, ayah Jorge Lorenzo.

Dari sana, Mir pindah ke sekolah Federasi Balap Motor Balearic pada 2009. Seseorang menemukan talentanya, membawa dia bertemu dengan Daniel Vadillo, yang kini jadi penasihatnya dan telah menemaninya ke setiap balapan sejak saat itu. “Kami melihat, bahwa dia punya sesuatu yang berbeda,” kenang Dani.

Bankia Cup kategori XL 160 pada 2011 merupakan kali pertama Mir berkompetisi balap secara serius. Titel berhasil direbutnya ketika tersisa dua balapan. Dia kemudian menjajal MotoGP PreGP 125 Cup, dan kembali sukses menggondol gelar. Musim 2012, Mir terjun ke ajang Red Bull MotoGP Rookies Cup, ditempuhnya hingga 2014.

Tahun pertama, Mir lebih banyak beradaptasi, dengan menduduki peringkat kesembilan klasemen akhir. Tahun kedua, dia terlibat pertarungan ketat melawan Jorge Martin, yang mana akhirnya keluar sebagai runner-up.

Masa depannya sempat terancam pada 2015. Dalam persiapan menghadapi Kejuaraan FIM CEV, Leopard Racing tiba-tiba membatalkan proyek. Di tengah ketidakpastian, Mir bertemu manajer pembalap, Paco Sanchez. Menyelesaikan balap CEV dengan motor Ioda di Team Machado, belakangan didukung Leopard Racing.

Baca Juga:

Adalah debut sebagai pengganti Hiroki Ono di Moto3 Australia 2015 yang mengantarkan Mir masuk ke Grand Prix. Kendati gagal finis, Leopard Racing tetap terkesan, dan lalu merekrutnya untuk musim 2016. Setahun kemudian, dia sukses juara dunia.

Berstatus kampiun Moto3, Mir pun mendapatkan kesempatan naik kelas ke Moto2 bersama Team EG 0,0 Marc VDS. Empat podium berhasil diklaimnya, berujung pada penobatan sebagai Rookie of The Year, serta dipinang Suzuki untuk tampil pada MotoGP 2019.

Bisa dibilang, musim pertama Mir di kelas premier tidak berjalan mulus. Penampilannya memang menjanjikan, tetapi dia sempat harus absen dua balapan karena cukup parah saat tes Brno. Bahkan menyebabkan sang pembalap kesulitan bernapas.

Bertekad bangkit pada 2020, Mir lalu menjelma sebagai penantang kuat titel MotoGP, tepatnya usai podium kedua di Austria. Terlepas finis ke-11 di Le Mans, konsistensi terus diperlihatkannya, hingga kemenangan perdana pada seri Eropa mendekatkannya dengan mahkota juara.

Minggu (15/11/2020), Mir sukses ditahbiskan juara dunia MotoGP 2020. Setelah menanti selama 20 tahun, Suzuki akhirnya berjaya lagi di kejuaran dunia Grand Prix, yang kali terakhir dirasakan lewat Kenny Roberts, Jr., musim 2000 silam.

“Pada saat ini, saya tidak bisa tertawa, saya tidak bisa menangis. Saya penuh emosi. Saya sangat, sangat senang. Ketika Anda mengikuti satu mimpi dan akhirnya mencapainya. Saat ini, saya tidak percaya bisa melakukannya. Saya butuh waktu untuk tenang, untuk memahami apa yang terjadi. Saya tidak bisa berkata-kata,” tutur Mir di parc ferme usai balapan kemarin.

Juara Dunia MotoGP 2020, Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Juara Dunia MotoGP 2020, Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: MotoGP

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kiprah Suzuki di Dunia Balapan dari Masa ke Masa
Artikel berikutnya Di Yamaha, Crutchlow Bisa seperti Pedrosa atau Guintoli

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia