Mental Hancur, Martinator Butuh Istirahat
Jorge Martin sangat gembira setelah menang secara dramatis di MotoGP Thailand. Namun, ia menyadari bahwa tekanan untuk memperebutkan titel mulai mengganggunya.
Pada salah satu balapan Minggu terbaiknya, pembalap Spanyol itu mengubah skripnya. Tentu saja, dihukum oleh apa yang terjadi seminggu sebelumnya dalam MotoGP Australia, di mana ia kehabisan ban di lap terakhir, sehingga turun P1 ke P5.
Di Buriram, salah satu sirkuit paling menuntut dengan kompon. Ketiganya yang bersaing memperebutkan podium hampir setiap saat bersaing dengan persyaratan sama dalam hal ban. Jika pada balapan terakhir, Martin jelas lebih unggul dari yang lain.
Pada Minggu ini, ia tidak bisa lolos, meski berhasil mengontrol tes secara praktis dari awal hingga akhir, dengan periode beberapa belokan. Di bagian terakhir yang dikomandani oleh Brad Binder.
Ini adalah kemenangan keempat tahun ini bagi pemain asal Madrid itu, yang membuatnya hanya tertinggal 13 poin dari Bagnaia dalam duel sengit antara keduanya. Triple-header yang akan menutup kejuaraan, dan yang dimulai di Malaysia dalam dua pekan, terlihat sangat menjanjikan bagi Martin yang di Thailand, dengan sukses Sprint Race dan balapan Minggu, menghilangkan duri yang telah dia bawa sejak Phillip Island.
"Saya sangat senang, ini adalah perasaan yang luar biasa, karena hari ini saya tidak lebih baik dari mereka. Saya takut dengan alat yang sama, tetapi saya tidak melihat diri saya lebih baik dari mereka," kata Martin, yang mengendalikan beberapa langkah pertama agar tidak merusak kompon.
"Saya menghemat ban setiap saat. Saya melihat Pecco mendekat dan mencoba untuk pergi, tetapi tidak ada karet yang tersisa. Ini adalah balapan terindah dalam hidup saya. Masa-masa sulit memang sulit, tetapi itu membuat Anda lebih kuat."
Saat-saat sulit itu telah terkonsentrasi pada Martinator, di mana ia dapat beristirahat selama beberapa hari, sebelum pertarungan terakhir.
"Saya dapat mengakui bahwa saya sudah merasakan tekanan. Sabtu ini, saya sama sekali tidak menikmati kemenangan (di sprint) karena saya benar-benar fokus pada balapan Minggu. Saya tidak tidur,” ungkapnya.
“Saya butuh empat atau lima hari untuk tidak memikirkan sepeda motor. Mental saya hancur.”
Pembalap Spanyol terkejut sekaligus kagum melihat Bagnaia, yang mencoba menyalipnya dari sisi luar, dengan dua lap tersisa.
"Saya melihatnya dari luar dan berkata, tidak seperti ini. Saya tidak akan memaafkan diri saya sendiri karena Pecco menyalip saya dari sisi luar," pungkas Martin.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.