Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mesin baru, pembalap Honda kini tak perlu ngotot

Berkat mesin baru RC213V, para pembalap Honda bisa meminimalisir risiko. Hal ini diungkapkan pemuncak klasemen sementara MotoGP, Cal Crutchlow.

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Gold and Goose / Motorsport Images

MotoGP 2018

Siapakah yang akan menjadi juara dunia MotoGP 2018? Valentino Rossi, Maverick Vinales, Marc Marquez, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, atau yang lainnya?

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Foto oleh: Gold and Goose / LAT Images

Dalam beberapa musim terakhir, Honda dibuat pusing menghadapi masalah akselerasi dan kurangnya kecepatan di trek lurus. Pabrikan Jepang itupun lalu bekerja keras untuk melakukan pembenahan, salah satunya dengan menguji coba sejumlah spesifikasi mesin.

Usai rangkaian tes pramusim, Honda sepakat memilih mesin yang berkarakter lebih agresif. Boleh jadi keputusan tepat, karena Crutchlow mampu mengatasi perlawanan Johann Zarco untuk merebut kemenangan di Argentina pekan lalu.

“Honda adalah motor yang bagus, tapi mesin tahun lalu tidak secepat tahun ini. Kami meminta berkali-kali agar mesin punya tenaga lebih dan kami pun mendapatkannya,” beber pembalap Inggris itu.

“(Mesin baru) membuat kami lebih mudah untuk kencang dan kompetitif. Anda bisa bayangkan bagaimana kami harus menekan di tikungan saat balapan tahun lalu agar bisa kompetitif.

“Mesin sekarang kuat, dan tentu, kami lebih kompetitif. Semua pembalap Honda kini lebih kompetitif tanpa perlu mengambil banyak risiko,” papar Crutchlow.

Lebih lanjut, ia mengatakan, mesin baru Honda pula yang menjadi kunci kesuksesannya menaklukkan Zarco di trek lurus Termas de Rio Hondo. Namun, Crutchlow menyebut ada kelemahan, yakni RC213V lebih sulit dikendarai.

“Juga punya sisi negatif, karena motor sangat sulit dikendarai. Kami harus mengendarai motor secara manual, dan dengan kekuatan yang lebih besar membuatnya lebih sulit lagi,” keluhnya.

“Menurut saya, kami harus mengurasi risiko di tikungan. Tapi dalam perubahan arah, tikungan ke tikungan, akselerasi sebenarnya lebih sulit daripada tahun lalu.

“Hanya di trek lurus kami punya tenaga lebih. Anda bisa lihat, saya mampu kompetitif dan menyalip Johann dengan mudah ketika saya menginginkannya.

“Tapi ini hanya alat. Saya masih tidak berpikir kami memiliki motor tercepat di trek lurus. Kami terus bekerja sebagai pabrikan, pembalap dan tim untuk membuat mesin dan motor menjadi lebih kuat lagi,” tandas Crutchlow.

Laporan tambahan oleh Valentin Khorounzhiy

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Cal Crutchlow, Team LCR Honda, Johann Zarco, Monster Yamaha Tech 3

Cal Crutchlow, Team LCR Honda, Johann Zarco, Monster Yamaha Tech 3

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Takaaki Nakagami, Team LCR Honda, Race winner Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Takaaki Nakagami, Team LCR Honda, Race winner Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Race winner Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Race winner Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Schwantz: Iannone terlalu malas
Artikel berikutnya KTM cukup puaskan Espargaro, Smith frustrasi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia