Jumlah Mesin yang Sudah Dipakai Pembalap MotoGP 2022
Pada MotoGP Portugal, akhir pekan lalu, enam pembalap sudah membuka segel mesin ketiga mereka. Termasuk juara dunia Fabio Quartararo yang akhirnya menang.
Mesin berperan sangat penting dalam ajang dengan level setinggi Kejuaraan Dunia MotoGP. Saat ini, enam pabrikan yang turun di kelas premier memiliki strategi berbeda dalam menentukan desain dan konfigurasi mesin.
Honda, Ducati, KTM, dan Aprilia memilih mesin 1.000cc model V4 yang memiliki tenaga lebih besar namun kalah lincah di tikungan dibanding mesin inline-four andalan Yamaha dan Suzuki. Kedua jenis mesin ini memiliki kekuatan dan kelemahan, tergantung model sirkuit.
Salah satu hal yang mungkin kerap terlewatkan adalah perawatan mesin. Sering dipakai dengan mengeluarkan semua kekuatan, tidak heran bila usia mesin-mesin motor MotoGP tidak bisa bertahan lama. Itulah mengapa perawatan mesin juga berperan krusial sepanjang musim MotoGP berlangsung.
Kemampuan mempertahankan performa tinggi mesin untuk jangka waktu lebih lama bakal membuat perbedaan saat bicara soal posisi di klasemen akhir MotoGP.
Sesuai regulasi, untuk MotoGP 2022, hampir semua pembalap hanya diberikan tujuh mesin. Aprilia, karena masih berstatus pabrikan konsesi, berhak memakai sembilan mesin sepanjang 21 balapan di MotoGP musim ini.
MotoGP 2022 sudah berjalan lima balapan. Jumat sampai Minggu akhir pekan ini (29/4 – 1/5/2022), para pembalap akan turun di Grand Prix Spanyol di Sirkuit Jerez.
Menjelang putaran keenam ini, tidak sedikit pembalap yang sudah membuka segel mesin ketiga. Lantas, siapa saja yang mampu menghemat mesin sampai balapan kelima di Portugal, pekan lalu?
Mengacu data dari laman motogp.com, hampir semua pembalap telah bergantian memakai mesin pertama dan kedua sejak mengawali MotoGP 2022. Di Portugal, duet Repsol Honda, Marc Marquez dan Pol Espargaro, memilih memakai mesin pertama.
Hal yang sama dilakukan pembalap tim pabrikan Miguel Oliveira (Red Bull KTM Factory Racing) serta dua rookie koleganya di tim satelit KTM, Raul Fernandez dan Remy Gardner (Tech3 KTM Factory Racing).
Sementara, sejumlah pembalap sudah membuka mesin ketiga. Beberapa karena memang pilihan sedangkan lainnya memang karena sudah terpaksa.
Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) dan Alex Marquez (LCR Honda Castrol) adalah dua pembalap yang harus membuka mesin ketiga karena mesin pertama sudah tidak bisa dipakai lagi.
Pembalap debutan Fabio Di Giannantonio (Gresini Racing) menjadi rider pertama di kelas premier yang sudah memakai mesin ketiga pada balapan di GP Argentina (lomba ketiga).
Sejumlah pemakai Ducati Desmosedici GP lain mengikuti langkah Diggia – sapaan Di Giannantonio – sepekan kemudian di Austin, Texas, Amerika Serikat.
Enea Bastianini (Gresini Racing) bersama lima pemakai Ducati GP22, yakni Jack Miller, Francesco Bagnaia (keduanya Ducati Lenovo Team), Jorge Martin, Johann Zarco (Pramac Racing), dan Luca Marini (Mooney VR46 Racing Team), juga sudah membuka mesin ketiga di Grand Prix Amerika.
Pada balapan terakhir di Portugal, enam pembalap lain sudah membuka segel mesin ketiga. Mereka adalah juara dunia bertahan yang akhirnya menang, Fabio Quartararo, dan rekannya di tim pabrikan Monster Energy Yamaha MotoGP Franco Morbidelli.
Hal yang sama diakukan duet Tim Suzuki Ecstar, Joan Mir dan Alex Rins, peraih podium (ketiga) di Portugal Aleix Espargaro (Aprilia Racing) serta rookie Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing Team).
Marc Marquez, Repsol Honda Team
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Dengan situasi terakhir ini, berarti tinggal delapan pembalap yang sama sekali belum menyentuh segel mesin ketiga. Tetapi, kondisi tersebut diyakini takkan bertahan lama setelah digelarnya GP Spanyol dan GP Prancis di Le Mans.
Melihat masih ada 16 balapan ke depan, para pembalap dan tim harus benar-benar memikirkan soal perawatan dan alokasi mesin ini. Jika memakai mesin lebih dari kuota, hukuman sangat berat sudah menanti para pembalap.
Maverick Vinales (Aprilia Racing) merasakannya pada MotoGP 2020 lalu, saat harus start dari pitlane karena telah membuka segel mesin Yamaha (pabrikan yang diperkuatnya saat itu) keenam atau satu lebih banyak dari yang dialokasikan.
Saat itu, pembalap dari pabrikan non-konsesi memang hanya boleh maksimal memakai lima mesin menyusul sedikitnya balapan dan terbatasnya waktu untuk pengembangan mesin karena pandemi Covid-19.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.