Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Meski menang, Dovizioso belum pikirkan gelar juara

Berhasil menang di Mugello, rupanya tak membuat Andrea Dovizioso berpikir tentang peluang dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP

Andrea Dovizioso, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Ducati Team
Andrea Dovizioso, Ducati Team
Podium: Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing, Andrea Dovizioso, Ducati Team, Danilo Petrucci, Pra
Podium: Andrea Dovizioso, Ducati Team
Andrea Dovizioso, Ducati Team
Andrea Dovizioso, Ducati Team
Andrea Dovizioso, Ducati Team
Andrea Dovizioso, Ducati Team
Andrea Dovizioso, Ducati Team
Andrea Dovizioso, Ducati Team, Domenicali
Andrea Dovizioso, Ducati Team

Dovizioso mengklaim kemenangan ketiga di kelas premier, Minggu (4/6), usai mengalahkan Maverick Vinales. Kemenangan ini mengantarkan pembalap Ducati itu naik di peringkat kedua dengan torehan 79 poin.

Kendati mampu membawa Ducati menaklukkan Yamaha, Dovizioso tetap mengkhawatirkan kelemahan Desmosedici GP17 di tengah tikungan.

“Setiap akhir pekan adalah cerita berbeda. Jadi, kami harus positif,” ucapnya.

“Hasil ini tentu akan memberikan efek. Tapi kami tidak mengubah sesuatu yang istimewa pada motor. Itulah mengapa saya tidak bisa mengatakan, ‘Sekarang kami bertarung untuk kejuaraan’.

“Saya selalu realistis. Banyak orang memandang saya negatif, tapi saya menyebut (diri sendiri) realistis. Dan hingga sekarang, kami bisa sangat cepat di beberapa balapan. Tapi dasar kami dalam 18 balapan tidak cukup baik.

“Tentu, setelah Anda melihat akhir pekan ini, semua orang memikirkannya (tentang gelar juara).”

Pembalap Italia itu lalu menambahkan: “Sekarang kami akan menghadapi balapan akhir pekan (di Catalunya). Kita akan melihat dengan mudah trek yang sepenuhnya berbeda, di mana grip sangat rendah dan aspal tidak begitu bagus.

“Tahun lalu, kami sangat kesulitan. Jadi, kita akan melihat segera daya saing kami. Kami ada di peringkat kedua dalam kejuaraan, dan itu tidak terlalu buruk.

“Tapi untuk memikirkan tentang bertarung melawan mereka setiap akhir pekan dan tiba di akhir musim, serta memperebutkan kejuaraan, itu akan sulit.”

Musim lalu, dua kemenangan berhasil direbut Ducati. Mantan pembalap Andrea Iannone menang di Austria dan Dovizioso berjaya di Sepang.

Akan tetapi, raihan musim lalu belum cukup membuat Ducati jadi penantang kuat pada 2017. Dari enam balapan yang telah berlalu, pabrikan Italia ini baru mengemas dua podium.

Berbanding dengan Yamaha yang telah mengoleksi tiga kemenangan dan Honda dua kali.

“Saya banyak memikirkan tentang situasi teknis. Sebagai contoh, biasanya Yamaha dan Honda, (tapi di Mugello) adalah kali pertama kami benar-benar bertarung memperebutkan kemenangan,” papar Dovizioso.

“Tapi juga, karena semua pembalap sangat dekat. Saya rasa hal kecil bisa membuat perbedaan besar pada akhir balapan.

“Kadang-kadang, mungkin motor tidak begitu berbeda. Tapi cara pembalap tiba di akhir pekan, layout trek, dan feeling atau jika Anda kecelakaan kadang-kadang bisa membuat jarak lebih besar.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Target utama Marquez hanya finis balapan
Artikel berikutnya Rossi: Pesta akan lengkap jika saya juga podium

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia