Meski menang, Dovizioso belum pikirkan gelar juara
Berhasil menang di Mugello, rupanya tak membuat Andrea Dovizioso berpikir tentang peluang dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Dovizioso mengklaim kemenangan ketiga di kelas premier, Minggu (4/6), usai mengalahkan Maverick Vinales. Kemenangan ini mengantarkan pembalap Ducati itu naik di peringkat kedua dengan torehan 79 poin.
Kendati mampu membawa Ducati menaklukkan Yamaha, Dovizioso tetap mengkhawatirkan kelemahan Desmosedici GP17 di tengah tikungan.
“Setiap akhir pekan adalah cerita berbeda. Jadi, kami harus positif,” ucapnya.
“Hasil ini tentu akan memberikan efek. Tapi kami tidak mengubah sesuatu yang istimewa pada motor. Itulah mengapa saya tidak bisa mengatakan, ‘Sekarang kami bertarung untuk kejuaraan’.
“Saya selalu realistis. Banyak orang memandang saya negatif, tapi saya menyebut (diri sendiri) realistis. Dan hingga sekarang, kami bisa sangat cepat di beberapa balapan. Tapi dasar kami dalam 18 balapan tidak cukup baik.
“Tentu, setelah Anda melihat akhir pekan ini, semua orang memikirkannya (tentang gelar juara).”
Pembalap Italia itu lalu menambahkan: “Sekarang kami akan menghadapi balapan akhir pekan (di Catalunya). Kita akan melihat dengan mudah trek yang sepenuhnya berbeda, di mana grip sangat rendah dan aspal tidak begitu bagus.
“Tahun lalu, kami sangat kesulitan. Jadi, kita akan melihat segera daya saing kami. Kami ada di peringkat kedua dalam kejuaraan, dan itu tidak terlalu buruk.
“Tapi untuk memikirkan tentang bertarung melawan mereka setiap akhir pekan dan tiba di akhir musim, serta memperebutkan kejuaraan, itu akan sulit.”
Musim lalu, dua kemenangan berhasil direbut Ducati. Mantan pembalap Andrea Iannone menang di Austria dan Dovizioso berjaya di Sepang.
Akan tetapi, raihan musim lalu belum cukup membuat Ducati jadi penantang kuat pada 2017. Dari enam balapan yang telah berlalu, pabrikan Italia ini baru mengemas dua podium.
Berbanding dengan Yamaha yang telah mengoleksi tiga kemenangan dan Honda dua kali.
“Saya banyak memikirkan tentang situasi teknis. Sebagai contoh, biasanya Yamaha dan Honda, (tapi di Mugello) adalah kali pertama kami benar-benar bertarung memperebutkan kemenangan,” papar Dovizioso.
“Tapi juga, karena semua pembalap sangat dekat. Saya rasa hal kecil bisa membuat perbedaan besar pada akhir balapan.
“Kadang-kadang, mungkin motor tidak begitu berbeda. Tapi cara pembalap tiba di akhir pekan, layout trek, dan feeling atau jika Anda kecelakaan kadang-kadang bisa membuat jarak lebih besar.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments