Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Michelin Temukan Sebab Buruknya Kinerja Ban di MotoGP Inggris

Michelin telah merampungkan investigasi awal terkait buruknya performa ban belakang, dalam MotoGP Inggris, sebagai tindak lanjut atas keluhan beberapa pembalap.

Piero Taramasso, Michelin

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Beberapa pilot level premier mengaku kesulitan mempertahankan performa apik karena getaran yang ditimbulkan ban belakang. Ketidaksesuaian pemilihan tipe ban dan temperatur lintasan juga jadi penyebab.

Akhir pekan sempurna Valentino Rossi hancur karena ban belakang makin menurun kinerjanya. Untuk pertama kalinya, pembalap Petronas SRT itu start dari urutan kedelapan musim 2021. Namun, terpaksa finis pada posisi ke-18.

Setali tiga uang, Joan Mir, Pol Espargaro, dan Francesco Bagnaia juga gagal naik podium karena problem serupa.

Mendengar beragam komentar miring seputar kinerja ban belakang, Michelin langsung menggelar penyelidikan. Manajer Motorsport Michelin, Piero Taramasso, menerangkan bahwa salah satu penyebabnya adalah eksploitasi ban oleh beberapa pembalap.

“Saya tidak suka berbicara ketika sedang panas, karena sesuatu sering membuat Anda keluar jalur. Sekarang hanya satu hari di mana kami kembali ke dasar, tapi secara umum, kami menyadari nilai penggunaan lebih tinggi pada hari Minggu daripada hari lain pekan itu, baik ban depan atau belakang,” ia menjelaskan.

“Ini yang menyebabkan anjloknya performa ban. Kami mengestimasi hal itu dimulai dari lap 10, tapi ternyata lebih cepat karena pembalap tertentu merasakan itu setelah lima atau enam lap.”

Taramasso tak memungkiri kalau karakter Sirkuit Silverstone membuat ban lebih cepat aus. Apalagi tahun lalu, tidak ada jadwal di trek itu sehingga kekuatan kompon ban belum pernah diuji di sana.

Baca Juga:

“Silverstone adalah sirkuit yang memberi tekanan besar kepada ban dan konsistensi performa selalu jadi salah satu kesulitan yang mesti dihadapi. Kami belum pernah berada di trek ini selama dua tahun dan kami kembali dengan karkas yang baru diperkenalkan tahun lalu, di mana belum punya kesempata melakukan tes di sini,” tutur Taramasso.

“Penggunaan ini, dalam beberapa kasus juga sedikit berbeda, kami temukan dengan beberapa pembalap dan lainnya tidak. Itu tidak berhubungan dengan tipe motor, karena dengan enam pabrikan hadir di posisi atas.”

Produsen ban asal Prancis itu akan melanjutkan investigasi supaya bisa diketahui kelemahan sesungguhnya dan jadi dasar untuk menjawab kritik pembalap. Hasil penyelidikan tersebut juga dijadikan dasar perbaikan kualitas ban.

“Sudah jelas bahwa kami harus memperbaiki terkait aspek yang bisa diprediksi dalam balapan, seperti perubahan temperature, pace lebih cepat atau lambat atau seandainya mengubah perpaduan pada menit terakhir di grid,” ucapnya.

“Kami harus bekerja lebih baik terutama dalam FP4, dengan bensin penuh, dan melakukan lap sebanyak mungkin secara berkesinambungan. Kami tahu tidak mudah karena waktu selalu mepet, tapi kami punya ide untuk memperbaiki aspek ini dan menghindari pilihan yang salah.”

“Itu adalah hasil penilaian awal yang bisa kami lakukan, tapi kami akan lanjutkan penyelidikan untuk memahami penyebab yang muncul dalam situasi ini. Ada banyak hal yang mesti dikontrol. Ditambah lagi, tim-tim banyak membantu kami karena mereka juga menyiapkan data untuk kami.

"Ketika punya ide jelas, kami akan memberi jawaban kepada pembalap yang minta penjelasan, tapi kami ingin memberi mereka data obyektif.”

Ban Michelin

Ban Michelin

Foto oleh: Michelin

Kekecewaan pembalap menimbulkan tudingan bahwa Michelin menyabotase ban untuk keunggulan lawan tertentu. Juga ada yang menduga kalau keterbatasan dana membuat kualitas ban turun.

Taramasso pun membantah, “Ketika terjadi hal-hal seperti itu, selalu muncul banyak fantasi di paddock, seperti Fabio Quartararo tidak mengalami problem tersebut karena dia dari Prancis dan ban miliknya selalu baik-baik saja.

“Mustahil mendukung seorang pembalap saja atau membenci lainnya karena selama musim berbeda, ada lotre dan ban diberikan kepada pembalap secara acak.

“Saya juga mendengar bahwa ada penurunan anggaran dari Michelin, itu juga salah karena beruntung, perusahaan kami mengatasi krisis Covid-19 dengan sangat baik, manajemen patut dicontoh.

“Tak ada pengurangan anggaran dan kami malah siap dengan berbagai teknologi untuk mengerti apa yang menyebabkan perubahan berulang itu dan kembali menyaksikan balapan seru tanpa keluhan para pembalap.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Enam Pabrikan Berbeda Dominasi Silverstone, Bukti Tim MotoGP Kian Imbang
Artikel berikutnya Performa Maverick Vinales Geber RS-GP Buat Aprilia Puas

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia