Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Miller Bungkam Kritikan Selama Perkuat Pramac Racing

Menuntaskan balapan terakhir sebagai pembalap Pramac Racing dengan raihan podium di MotoGP Portugal, Jack Miller pun merasa telah membungkam kritikan yang meragukan kemampuannya.

Jack Miller, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Miller mulai memperkuat Pramac Racing setelah meninggalkan skuad Marc VDS pada awal 2018. Performanya naik-turun sepanjang tahun itu, tetapi lalu berhasil mengemas lima podium pada 2019.

Musim ini, Miller mengoleksi empat podium, mengantarkannya untuk menduduki peringkat ketujuh dalam klasemen akhir. Sang pembalap Australia mengungguli tiga kali pemenang balapan, Fabio Quartararo.

Miller akan menjadi rider pabrikan Ducati tahun depan, kembali berduet dengan Francesco Bagnaia. Pada balapan terakhirnya bersama Pramac Racing, dia finis kedua usai menaklukkan Franco Morbidelli.

“Seperti yang saya katakan berulang kali, saya tidak bisa (hanya) berterima kasih kepada (pemilik Pramac) Paolo Campinoti dan (bos tim), Francesco Guidotti, namun semua orang di Pramac atas apa yang telah mereka lakukan untuk saya beberapa tahun terakhir ini,” tutur Miller.

“Pertama-tama, sepanjang karier saya tidak pernah berada di tim selama lebih dari (tiga tahun). Marc VDS adalah yang terlama, tapi itu dua tahun, dan sisanya satu tahun.

“Bersama orang-orang ini selama tiga tahun terasa seperti waktu yang lama.

"Tapi pelajaran yang telah mereka ajarkan kepada saya baik di dalam maupun di luar trek, juga di dalam dan di luar balapan atau tidak, itu adalah pelajaran hidup yang tidak akan pernah saya lupakan.

“Saya selamanya berterima kasih kepada mereka untuk hal ini dan atas apa yang telah dilakukan untuk saya karena ketika saya tiba di sana.

“Saya punya banyak pertanyaan, katakanlah, dan saya merasa kami (sudah) membuktikan kepada beberapa orang dan membungkam kritikan selama perjalanan ini. Mudah-mudahan kami bisa terus melaju,” ujarnya.

Baca Juga:

Hanya terpaut tujuh poin dari peringkat ketiga, ditempati Alex Rins, Miller pun mengaku kehilangan sejumlah peluang penting. Jika tidak, maka dia bisa menduduki posisi lebih tinggi dalam klasemen akhir.

Toh, podium di Portugal cukup untuk mengamankan Ducati sebagai juara dunia konstruktor, kali pertama sejak 2007 silam.

“Saya selisih tujuh poin dari peringkat ketiga dengan empat kali gagal finis, satu di antaranya (karena) saya jatuh. Jadi, Anda tahu pasti sedikit tentang itu, seperti yang dipikirkan semua orang tahun ini,” kata Miller.

“Ketika Anda membuat kesalahan seperti yang dilakukan semua orang tahun ini, Anda melihat (jumlah) poin.

“Bisa mendapatkan gelar konstruktor untuk Ducati adalah kehormatan dan kesenangan besar bagi saya. Saya akan mengambilnya.

“Dalam tahun seperti ini, kami akan mengambil apa yang kami bisa dapatkan. Belum ada kemenangan, tapi kami sedang mencapainya,” ucap pemakai nomor #43 tersebut.

Jack Miller, Pramac Racing

Jack Miller, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Gelar Konstruktor MotoGP, Buah Kerja Keras Ducati
Artikel berikutnya Keteteran di Portimao, Rins Kaget Dapat Peringkat Ketiga

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia