Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Miller Rela Korbankan Segalanya demi Gelar MotoGP

Pembalap Australia, Jack Miller, menyadari ada peluang besar di tim pabrikan Ducati. Ia juga secara mental telah mengembangkan strategi untuk bertarung menjadi juara dunia MotoGP.

Jack Miller, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Jack Miller jadi satu-satunya pembalap Ducati yang telah menyumbangkan kemenangan musim ini. Kesuksesan itu diraihnya dalam Grand Prix (GP) Spanyol dan GP Prancis.

Pada tahun pertamanya dalam tim utama, Miller mampu memantapkan diri di antara para pembalap teratas. Setelah tujuh race, ia berada di peringkat ketiga dalam klasemen MotoGP 2021.

Rider 26 tahun itu kini hanya tertinggal 25 poin dari ujung tombak Yamaha, Fabio Quartararo, yang masih memimpin kelas premier. Artinya, kesempatan terbuka lebar bagi Miller.

"Tahun ini saya punya peluang bear di tangan. Anda tidak sering mendapatkannya dalam karier. Saya siap mengorbankan apapun untuk mencapai tujuan utama saya (jadi juara dunia MotoGP)," ujar Miller kepada MotoGP.com.

Baca Juga:

"Saudara perempuan saya akan menikah pada libur musim panas. Tentu saya ingin pulang dan ada di sana, tetapi jika bepergian ke ujung dunia di saat seperti ini (pandemi Covid-19), Anda harus dikarantina dua minggu.

"Bila Anda tengah berjuang meraih gelar, itu bukan hal paling bijaksana dilakukan. Ini salah satu contoh bagaimana saya mengorbankan segalanya dan fokus pada pekerjaan. Saya benar-benar mau melakukannya dengan baik."

Sisi psikologis turut berperan besar dalam kejuaraan olahraga level tinggi. Setelah dua kali finis kesembilan di Qatar dan jatuh di Portimao, tekanan kian besar dirasakan Miller.

Ia mengakui sempat hilang rasa percaya diri karena itu, tetapi Ducati tetap yakin dengannya, bahkan melebihi dirinya sendiri. Dukungan besar tim kembali memperkuat mental Miller.

Tak berselang lama datanglah kemenangan di Jerez, Spanyol, kemudian diikuti kesuksesan finis terdepan pada balapan flag-to-flag yang menyuliskan di Sirkuit Le Mans, Prancis.

Jack Miller, Ducati Team, Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Jack Miller, Ducati Team, Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: MotoGP

Miller juga mengungkapkan bila situasi yang dihadapinya saat ini sangat berbeda dibandingkan ketika masih memperkuat tim satelit. Beban jelas lebih besar berada di skuad utama.

"Dalam tim satelit, Anda lebih bebas dan bisa bergurau. Tekanannya tidak terlalu intens. Itu yang saya rasakan. Di sini (tim pabrikan) Anda dituntu lebih fokus dan maksimal di setiap race," tutur Miller.

"Namun Anda tidak bisa membiarkan tekanan itu menguasai Anda. Saya selalu konsentrasi dengan diri sendiri. Saya ada di sini bukan untuk membuat semua orang bahagia. Saya di sini karena saya mencintai balap motor.

"Mungkin terdengar egois. Tetapi itu yang harus dilakukan, fokus pada diri sendiri dan tidak membiarkan elemen lain mengganggu Anda. Saya pikir itulah kuncinya tahun ini. Dan saya coba melakukannya hal itu."

Jack Miller, Ducati Team

Jack Miller, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Dengan Johann Zarco (Pramac Racing) ada di posisi kedua dalam klasemen sementara serta rekan setim Miller, Francesco Bagnaia, menempati P4, Ducati punya tiga rider yang bisa diandalkan mengejar Quartararo.

Hal vital lainnya dalam kejuaraan dunia adalah konsistensi. Siapa yang sanggup melakukannya, maka peluangnya untuk sukses akan lebih besar. Miller pun sangat menyadari hal tersebut.

"Saya harus menyesuaikan diri dengan segala situasi, tetapi saya tak bisa memaksakan apapun. Misalnya, posisi keempat dapat saja saya raih di Mugello, namun saya tidak akan puas dengan itu," Miller mengatakan.

"Jika saya punya peluang untuk bertarung, maka saya akan melakukannya. Bila tidak, maka saya harus tetap berusaha semaksimal mungkin, tetapi tidak memaksakan diri sehingga risiko bisa ditekan. Itu kuncinya."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Honda ke Sachsenring dengan Kondisi Jauh Berbeda
Artikel berikutnya Bagi Binder, Sasis-Bahan Bakar Baru Belum Banyak Ubah KTM

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia