Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Miller Tidak Berpikir untuk Menyamai Rekor Stoner

Jack Miller kembali berkesempatan menyamai rekor yang dibuat pendahulunya, Casey Stoner, saat berlangsungnya MotoGP Italia, akhir pekan ini.

Jack Miller, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Kendati hanya berada di peringkat keempat, Jack Miller (Ducati Lenovo) tetap menjadi salah satu favorit untuk memenangi lomba keenam Kejuaraan Dunia MotoGP, GP Italia, di Sirkuit Mugello, Minggu (30/5/2021) nanti.     

Menjelang GP Italia, Miller hanya terpaut 16 poin dari pemimpin klasemen, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP). Namun yang membuat Miller dijagokan menang di Mugello adalah statistik Ducati di trek tersebut dan torehan pembalap Australia tersebut musim ini.

Ducati tercatat baru empat kali memenangi GP Italia. Namun, tiga di antaranya dibuat beruntun sejak 2017 (2009, 2017, 2018, 2019).

Di sisi lain, Miller yang semula dikritik karena performa bersama tim barunya, mulai bangkit. Tidak tanggung-tanggung, ia menyapu bersih poin maksimal dalam dua balapan terakhir beruntun, GP Spanyol dan GP Prancis.

Torehan itu menjadikannya pembalap Australia pertama yang mampu memenangi dua lomba MotoGP beruntun (back-to-back) sejak Casey Stoner terakhir melakukannya bersama Repsol Honda di Spanyol dan Portugal pada 2012.

Casey Stoner

Casey Stoner

Foto oleh: Hazrin Yeob Men Shah

Di Mugello nanti, Miller kembali berpeluang menyamai torehan juara dunia MotoGP 2007 dan 2011 tersebut. Stoner adalah pembalap terakhir Ducati yang mampu mencetak hat-trick kemenangan di MotoGP. Ia melakukannya di Inggris, Belanda, dan Jerman pada 2008.

Stoner masih menjadi satu-satunya pembalap Ducati yang mampu mencetak hat-trick kemenangan. Selain di MotoGP 2008, ia juga melakukannya saat dalam proses merebut gelar pada 2007, dengan memenangi balapan beruntun di Amerika Serikat, Rep. Ceko, dan San Marino.

Stoner juga menjadi pembalap Australia terakhir yang mampu mencetak hat-trick kemenangan saat menjadi yang tercepat di Amerika Serikat, Rep. Ceko, dan Indianapolis pada MotoGP 2011, saat bersama Repsol Honda merebut gelar juara dunia keduanya.

Kendati begitu, Miller sepertinya tidak akan terlalu memikirkan bagaimana menjadi pembalap Ducati kedua setelah Stoner yang mampu memberikan tiga kemenangan beruntun di MotoGP.

Jack Miller, Ducati Team

Jack Miller, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Dalam jumpa pers GP Italia, Kamis (27/5/2021) malam, Miller mengaku hanya akan fokus bagaimana merasa nyaman dan mampu cepat saat mengendalikan Ducati Desmosedici GP21 di Mugello nanti.

“Jika tidak bahagia dengan situasi saat ini, jelas ada yang salah dengan saya. Saya mengalami beberapa pekan yang fenomenal. Termasuk saat merasa hampir tidak percaya ketika Ducati memperpanjang kontrak,” tutur Miller.

“Kini, saya tidak akan khawatir memikirkan masa depan dalam delapan bulan ke depan atau sejenisnya. Saya hanya akan fokus pada bagaimana cara menikmati balapan di atas Ducati Desmosedici GP21,” kata pembalap 26 tahun tersebut.

Baca Juga:

Ducati memang memiliki reputasi mentereng di Mugello dalam tiga tahun terakhir: menang masing-masing lewat Andrea Dovizioso (2017), Jorge Lorenzo (2018), dan Danilo Petrucci (2019).

Jack Miller juga dalam performa terbaik. Tetapi, catatan pembalap berjulukan The Thriller itu di Mugello ternyata sangat buruk. Sejak turun di MotoGP pada 2015, Miller hanya mendapatkan satu poin dari lima kali turun di GP Italia.

Jack Miller tidak mampu melanjutkan lomba di Mugello pada 2015, 2016, 2018, dan 2019. Ia hanya merebut poin pada 2017 saat finis di P15.  

“Mugello menjadi momok? Saya justru menyukai tempat ini, seperti kebanyakan pembalap. Lanskap treknya sangat indah, karakter sirkuitnya juga luar biasa. Karena itu kami sangat kehilangan saat lomba di sini ditiadakan tahun lalu,” ucap Miller.

“Torehan saya di Mugello memang yang terburuk. Saya sering cukup cepat di sini. Hanya, tidak pernah mampu sering melihat chequered flag (bendera finis). Namun demikian, saya akan berusaha memperbaiki hasil lomba pada akhir pekan ini.”  

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Quartararo Tahu Cara Taklukkan Ducati di Mugello
Artikel berikutnya Mir Harap Mugello Jadi Titik Awal Kebangkitan Suzuki

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia