Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mir Masih Bingung Pilih Nomor Motor

Joan Mir tengah mengalami dilema. Pembalap Suzuki Ecstar ini masih bingung menentukan nomor motor yang akan digunakannya untuk mempertahankan gelar pada MotoGP 2021.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Gold and Goose / Motorsport Images

Sebagai juara dunia MotoGP 2020, Mir berhak memakai nomor motor 1 musim depan. Namun di sisi lain, rider Spanyol tersebut merasa 36 adalah angka keberuntungannya.

Nomor itu memang sangat berkesan bagi Mir. Dengannya, sang pembalap 23 tahun itu tidak hanya sukses menjadi juara dunia Moto3 2017, namun juga titel di kelas premier.

Bedanya, tiga tahun lalu, pertanyaan terkait nomor motor tidak sempat muncul karena Mir langsung promosi ke kelas Moto2. Kali ini, pikirannya cukup ambivalen.

Mir kabarnya bingung menentukan pilihan. Ia masih mempertimbangkan urgensinya apabila berganti nomor motor pada MotoGP 2021. Mir tidak ingin buru-buru.

Baca Juga:

Masalah ini menjadi sorotan setelah Mir langsung mengubah nomor 36 dengan angka 1 saat sukses memastikan gelar juara dunia di Valencia, 15 November lalu.

Namun rider kelahiran Mallorca itu mengungkapkan bahwa Prinsipal Suzuki Ecstar, Davide Brivio, yang memintanya memakai nomor 1 untuk melakukan victory lap.

Yang pasti, hingga saat ini, Mir masih belum memutuskan pilihan nomor motor yang bakal dikenakannya dalam upaya mempertahankan status juara dunia, musim depan.

Rider Suzuki, Joan Mir, mengganti nomor motornya dari 36 ke 1 untuk merayakan suksesnya menjuarai MotoGP 2020.

Rider Suzuki, Joan Mir, mengganti nomor motornya dari 36 ke 1 untuk merayakan suksesnya menjuarai MotoGP 2020.

Foto oleh: MotoGP

"Davide (Brivio) mengatakan bahwa dia ingin melihat saya mengendarai motor nomor 1 saat perayaan gelar," Mir mengungkapkan kepada Motorsport.com.

"Dengan 36 saya berhasil meraih dua gelar (juara dunia). Itu membawa keberuntungan bagi saya dan telah menjadi angka yang berkesan secara personal."

Perkara Angka

Dalam jajaran juara dunia MotoGP beberapa tahun ke belakang, hak memakai nomor start 1 sangat jarang digunakan. Orang terakhir yang mengenakannya adalah Casey Stoner.

Setelah menjuarai MotoGP 2011 bersama Honda, Stoner menukar nomor motornya dari 27 ke 1 pada musim 2012. Faktanya, ia gagal mempertahankan gelar lalu memilih pensiun.

Juara dunia MotoGP 2011, Casey Stoner, memilih mengenakan nomor motor 1 pada musim 2012 bersama Honda.

Juara dunia MotoGP 2011, Casey Stoner, memilih mengenakan nomor motor 1 pada musim 2012 bersama Honda.

Foto oleh: Red Bull GmbH and GEPA pictures GmbH

Itu bukan kali pertama Stoner mengganti nomor start. Ia melakukannya pada MotoGP 2008 menyusul kesuksesan meraih titel bersama Ducati di 2007.

Selain Stoner, hanya ada dua pembalap lain dalam era MotoGP yang berani mengganti nomor motornya setelah berhasil menjadi juara dunia, Nicky Hayden dan Jorge Lorenzo.

Alih-alih angka 69 yang telah lekat dengannya, Hayden memilih memakai nomor 1 pada 2007 setelah sukses meraih titel musim sebelumnya.

Sedangkan Lorenzo menggunakan angka keramat itu usai meraih gelar MotoGP perdananya pada 2010. Dalam MotoGP 2011, X-Fuera hanya finis sebagai runner-up.

Pembalap Yamaha, Valentino Rossi, setia memakai nomor motor 46 meski telah tujuh kali jadi juara di kelas MotoGP.

Pembalap Yamaha, Valentino Rossi, setia memakai nomor motor 46 meski telah tujuh kali jadi juara di kelas MotoGP.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pada dua kesempatan selanjutnya, 2013 dan 2016, di mana Lorenzo berstatus juara bertahan, ia memilih memakai nomor 99, yang telah menjadi ciri khasnya.

Sementara itu, dua nama lain, Valentino Rossi dan Marc Marquez tidak pernah menggunakan nomor start 1 meski berulang kali sukses menjadi juara dunia MotoGP.

Rossi, peraih tujuh titel MotoGP, setia dengan nomor legendaris 46. Hal yang sama dilakukan Marquez, juara enam kali kelas premier, mempertahankan 93 sebagai nomor motornya.

Namun alasan berbeda ada di belakangnya. Rossi memilih 46 untuk melanjutkan legasi sang ayah, Graziano Rossi. Sementara 93 adalah dua angka terakhir tahun kelahiran Marquez.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Morbidelli Berambisi Ungguli Rossi Musim Depan
Artikel berikutnya Alex Marquez Terbebani Cedera Sang Kakak

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia