Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mir Memiliki Beberapa Kesamaan dengan Para Legenda MotoGP Ini

Joan Mir mampu merebut gelar juara dunia MotoGP 2020, musim keenamnya di Kejuaraan Dunia Balap Motor, seperti yang dilakukan beberapa legenda kelas utama.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Joan Mir akhirnya memastikan gelar Kejuaraan Dunia MotoGP 2020 dengan finis di posisi ke-7 GP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol, Minggu (15/11/2020) lalu.

Dengan tambahan sembilan poin, Mir mengoleksi 171 poin dan unggul 29 angka atas Franco Morbidelli (Petronas Yamaha SRT) yang memenangi GP Valencia. Torehan Mir tidak mampu lagi dikejar lawan-lawannya karena seri MotoGP 2020 tinggal menyisakan satu balapan dengan maksimal 25 poin yang bisa diperebutkan.

Di balik kesuksesannya, pembalap asal Palma de Mallorca, Spanyol, itu ternyata memiliki beberapa kesamaan dengan sejumlah legenda di kelas utama Kejuaraan Dunia Balap Motor, 500 cc dan MotoGP.

Baca Juga:

Mir merebut gelar juara dunia MotoGP pada musim keduanya turun di kelas tertinggi tersebut. Hal yang sama dilakukan Valentino Rossi saat memenangi gelar juara dunia kelas 500 cc pada 2001.

Saat merebut juara dunia MotoGP 2017, Mir memenangi 10 balapan dan 13 podium dari 18 lomba. Saat itu, ia nyaris menyamai rekor Rossi saat menguasai kelas 125 cc 1997, 11 lomba dan 13 podium (dari 15 balapan).

Dari sisi perjalanan karier, Mir mampu merebut gelar kelas utama pada tahun keenamnya di Kejuaraan Dunia Balap Motor. Mir melakukan debut dengan turun di kelas Moto3 pada 2015 dan menjadi kampiun kelas MotoGP pada 2020.

Rossi juga merebut juara kelas 500 cc pada musim keenamnya di Kejuaraan Dunia (berikutnya, MotoGP 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, 2009). Bedanya dengan Mir, Rossi selalu merebut gelar di setiap kelas yang diikutinya, 125 cc (kini Moto3) 1997 dan 250 cc (Moto2) pada 1999.

Pembalap Tim Yamaha Factory Racing, Valentino Rossi, saat bersiap turun di GP Valencia, Minggu (15/11/2020).

Pembalap Tim Yamaha Factory Racing, Valentino Rossi, saat bersiap turun di GP Valencia, Minggu (15/11/2020).

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Marc Marquez juga menjuarai kelas MotoGP untuk kali pertama (2013) pada tahun keenamnya di Kejuaraan Dunia. Namun, tidak seperti Mir dan Rossi, Marquez langsung juara pada musim perdananya di MotoGP (berikutnya pada 2014, 2016, 2017, 2018, 2019).   

Casey Stoner, Michael “Mick” Doohan, dan Kenny Roberts Jr., juga merebut gelar kelas utama pada musim keenamnya di Kejuaraan Dunia Balap Motor. Stoner kali pertama juara MotoGP pada 2007 bersama Ducati (lainnya 2011 bersama Honda).

Stoner sebenarnya debut di Kejuaraan Dunia Balap Motor pada 2001 di kelas 125 cc. Namun, ia hanya turun di dua balapan. Musim penuhnya baru terjadi di kelas 250 cc, setahun kemudian.

Doohan melakukan debut kelas 500 cc pada 1989 namun baru juara pada 1994. Selanjutnya, mantan pembalap asal Australia itu empat kali beruntun menjuarai kelas 500 cc (1995, 1996, 1997, 1998).

Kenny Roberts Jr. baru turun penuh di Kejuaraan Dunia Balap Motor pada 1995 di kelas 250 cc setelah dua musim sebelumnya hanya sekali (1993) dan empat kali (1994) turun. Roberts Jr adalah pembalap Suzuki sebelum Mir yang menjuarai kelas utama pada tahun 2000.

Teknik cornering pembalap Tim Suzuki MotoGP, Joan Mir, disebut-sebut mirip Valentino Rossi muda.

Teknik cornering pembalap Tim Suzuki MotoGP, Joan Mir, disebut-sebut mirip Valentino Rossi muda.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Seperti Rossi, Mir juga termasuk pembalap yang cepat beradaptasi baik teknik balap, pengenalan motor, perhitungan, dan mentalitas.

Pada musim pertamanya di MotoGP, 2019, hanyalah kelima (GP Australia). Saat itu, Mir termasuk pembalap yang grasa-grusu, perhitungan tidak matang, dan terlalu agresif hingga terkesan asal bisa cepat.

Pada musim keduanya di MotoGP, gaya balap Mir lebih smooth. Namun, Mir mengaku tetap keras terhadap Suzuki GSX-RR di beberapa area. Mir menjelaskan, ia kerap melakukan pengereman keras untuk mendapatan waktu lap bagus.

Menariknya, adaptasi Mir juga dibarengi pengembangan Suzuki GSX-RR. Menurut Mir, GSX-RR terkesan smooth kendati mesin inline-4 yang diusung sebenarnya memiliki tenaga cukup baik.

Kesuksesan Suzuki mengembangkan sasis dan menyesuaikannya dengan karakter mesin, juga dibarengi kemampuan Mir mengatur level keausan ban belakang. Inilah yang tidak dimiliki pembalap pabrikan lain setelah musim ini Michelin mengeluarkan ban belakang baru yang memiliki daya cengkeram lebih besar.  

Hasilnya, musim ini Mir terlihat sangat matang di atas Suzuki GSX-RR. Ia tahu kapan harus agresif dan tenang. Teknik dan timing Mir yang sangat halus saat melibas lawan di tikungan, disebut-sebut mirip Rossi saat masih muda. Akhirnya, gelar juara dunia MotoGP menjadi bukti hasil kerja keras dan kematangan Mir di usia yang baru 23 tahun.

 

  

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Nakagami Kecewa Gagal Raih Hasil Terbaik
Artikel berikutnya Morbidelli: MotoGP Valencia Balapan Terbaik

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia