Mir Mengaku Terbebani sebagai Pemuncak Klasemen MotoGP
Joan Mir mengaku punya lebih banyak beban sebagai pemimpin klasemen sementara MotoGP 2020. Namun tetap menganggap situasi itu "normal" menjelang balapan hari Minggu (8/11/2020).
Watch: MotoGP Starting Grid: Grand Prix of Europe
Pembalap Suzuki Ecstar tersebut unggul 14 poin dari rival terdekat, Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT), dengan hanya menyisakan tiga race musim ini.
Upaya Mir untuk mempertahankan posisinya dan merebut gelar juara dunia akan dimulai dalam MotoGP Eropa yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, hari Minggu ini.
Sang rider bakal start dari grid kelima menyusul hasil yang diraih dalam Q2 pada Sabtu (7/11/2020). Posisi Mir lebih baik dibandingkan beberapa rivalnya.
Quartararo menempati urutan ke-11, Andrea Dovizioso (Ducati Team) di posisi ke-12. Sedangkan Franco Morbidelli (Petronas Yamaha SRT) kesembilan.
Sementara itu, Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) harus memulai dari pit lane setelah menerima penalti akibat membuka segel mesin keenamnya.
Hanya Alex Rins (Suzuki Ecstar) yang posisi startnya lebih baik daripada Mir. Rekan setimnya itu akan memulai balapan MotoGP Eropa dari grid kedua.
Dengan kondisi cuaca yang tidak ideal, Mir merasa punya beban lebih. Tetapi ia menegaskan penting untuk tidak sepenuhnya fokus pada posisi di klasemen saat balapan nanti.
"Saya memiliki tekanan lebih besar sebagai pemuncak klasemen dan ini hal yang normal. Namun saya pikir Anda harus tahu bagaimana menyikapinya," ujar Mir.
"Penting untuk tidak terlalu memikirkan tentang itu. Setelah dua balapan situasinya bisa banyak berubah, bahkan mungkin saya terlempar dari lima besar."
"Jadi, jelas musim ini sama sekali belum selesai. Saya harus terus tampil di level tertinggi, dalam bentuk terbaik dan tidak memikirkan pembalap lain," ia menambahkan.
Joan Mir, Team Suzuki MotoGP
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Dengan trek yang kemungkinan basah, Mir menilai adaptasi terhadap kondisi adalah poin penting baginya, namun mengakui diperlukan sedikit keberuntungan dengan motor.
"Kondisi ini cukup bagus buat saya karena saya sudah terbiasa dan bisa memacu motor dengan cepat. Namun bukan hanya pembalap, faktor motor juga krusial," ujarnya.
"Anda harus mengatur motor sesuai dengan kondisi dan karakter trek. Ini akan sedikit mirip seperti lotere. Perlu diingat tidak semua pembalap bisa naik podium."
Kendati MotoGP 2020 telah memasuki titik didih, Mir mengaku berusaha tidak tertekan dengan keadaan, termasuk fakta bahwa dirinya belum pernah memenangi balapan musim ini.
"Jika saya mampu meraih gelar itu akan sangat bagus untuk saya, tetapi jika saya gagal, itu juga tidak terlalu buruk bagi saya," Mir menuturkan.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments