Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Mir Minta Suzuki Pasang Ride Height Adjuster

Setelah MotoGP Belanda, juara dunia Joan Mir menyebut paket Suzuki saat ini belum cukp untuk mempertahankan gelar. Salah satu permintaannya adalah ride height adjuster.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Joan Mir memang hanya finis di posisi ketiga pada Dutch TT di Sirkuit Assen, Belanda, Minggu (27/6/2021) lalu. Dengan finis podium untuk kali ketiga – sebelumnya juga P3 di Portugal dan Italia – Mir mampu merangsek ke peringkat keempat klasemen (101 poin).

Hasil di Assen jelas berarti penting bagi Mir dan Suzuki untuk mendongkrak motivasinya menghadapi paruh kedua Kejuaraan Dunia MotoGP 2021 yang akan dimulai pada 8 Agustus mendatang di Sirkuit Red Bull Ring (GP Styria).

“Paket motor tahun ini mungkin tidak cukup untuk memenangi gelar. Itulah mengapa kami harus meningkatkan performa motor dan saya sebagai pembalap,” ucap pembalap asal Spanyol, 23 tahun, tersebut.

Mir sudah lama memprotes Suzuki soal ride height adjuster. Tidak seperti para rivalya, Suzuki GSX-RR tidak memiliki komponen yang bisa merendahkan bagian belakang motor saat berjalan tersebut.

Ride height adjuster atau yang juga dikenal dengan sebutan holeshot device adalah alat untuk menurunkan atau menaikkan suspensi motor yang digerakan dengan sistem mekanis (non-elektrik).

Jika dulu ride height adjuster hanya dipakai untuk menaik-turunkan suspensi belakang, kini peranti yang kali pertama diperkenalkan Ducati pada 2019 itu juga berfungsi untuk menurunkan suspensi depan.

Pada awalnya ride height adjuster hanya dipakai saat start untuk mengurangi potensi wheelie (ban depan terangkat). Itu terjadi karena suspensi belakang menjadi lebih rendah. Dalam kondisi aspal normal (kering), wheelie memang bakal mengurangi akselerasi motor.

Kini, ride height adjuster juga sangat berguna saat pembalap keluar tikungan. Tujuannya masih sama, menghindari wheelie agar akselerasi bisa maksimal.

Baca Juga:

“Kami harus mengupayakan agar peranti tersebut bisa dipasang secepat mungkin. Pasalnya, di beberapa sirkuit, komponen tersebut mampu membuat perbedaan besar,” tutur Mir.

“Dengan komponen tersebut, kami akan sejajar dengan pabrikan lain yang sudah memakainya. Setelah ride height adjuster, kami tetap harus memperbaiki motor agar tetap mampu membuat perbedaan.”

Problem Mir dan Suzuki lainnya adalah mencetak waktu lap bagus. Pembalap asal Mallorca itu tidak pernah start dari barisan depan di kelas premier. Musim ini, grid kesembilan menjadi hasil terbaik Mir di kualifikasi.

“Kami mungkin masih sedikit ketinggalan dari sisi kecepatan. Bukan top speed tetapi lap, khususnya saat memakai ban baru,” ucap pemenang 12 Grand Prix (satu di antaranya di MotoGP) tersebut.

“Saya bersama tim harus mengetahui apa yang harus kami lakukan untuk lebih kuat di kualifikasi agar mampu mencatat waktu lap bagus. Saat ini, kecepatan yang saya buat tidak pernah jauh dari lap di kualifikasi, meskipun saya sudah habis-habisan.”

Setelah jeda musim panas, Joan Mir menargetkan mampu konsisten mendekati posisi pemimpin klasemen yang masih dipegang Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP).

“Itulah mengapa podium (di Assen) ini begitu penting. Kami kini semakina dekat dengan pemimpin klasemen. Jika kami mampu berkembang dan semakin kuat, segalanya pasti memungkinkan,” ucap Joan Mir yang kini tertinggal 55 poin dari Quartararo.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Poncharal Pasang Target 10 Besar untuk Petrucci dan Lecuona
Artikel berikutnya Podcast: Perceraian Vinales dengan Yamaha

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia