Persiapan MotoGP 2021, Mir Latihan dengan Gokart

Berbeda dengan pembalap lainnya, juara dunia MotoGP 2020, Mir, memilih berlatih dengan kendaraan balap roda empat daripada roda dua demi menjaga perasaannya tetap baik di atas motor.

Kebanyakan atlet, tak terkecuali seorang pembalap, menegaskan bahwa mencapai level tertinggi itu mudah. Tapi untuk menjaga performa tetap berada di puncak merupakan hal paling sulit.

Joan Mir yang difavoritkan sebagai peraih gelar juara dunia MotoGP terus berusaha menjaga bentuk terbaiknya. Tak memiliki banyak peluang untuk menggeber GSX-RR, pria asal Spanyol itu berusaha menjaga fokusnya dengan cara berbeda.

Bersama pelatihnya, Tomas Comas, Mir menghabiskan dua bulan terakhir ini untuk mengunjungi beberapa trek gokart di Catalunya dan Andorra. Itu dilakukan untuk membangkitkan rangsangan yang biasanya tak dikerjakannya terlalu keras.

“Zona nyaman Joan ada pada motor. Setiap motor yang ia tunggangi selain GSX-RR, terlihat sangat lambat. Saya menemukan alternatif di gokart,” kata Comas kepada Motorsport.com.

“Di sini, kecepatan bukan segalanya dan pusat gravitasinya juga tak terlalu besar. Itu sebabnya ini membuatnya berada di posisi berbeda dari biasanya. Ini menuntunnya untuk mencari jawaban atas situasi yang baru baginya.”

Tito Rabat merupakan salah satu pembalap yang berteman dekat dengan Mir. Mereka juga sering melakukan latihan bersama.

Pria yang juga bersahabat dengan Marc Marquez dan Alex Marquez itu, sehingga memiliki julukan Rufea Team, dan memusatkan latihan di Sirkuit Rufea, mengatakan dirinya melihat potensi besar di dalam diri Mir.

“Saya bisa katakan Joan sangat mirip dengan Marc, dalam hal talenta alami yang membuat mereka sangat cepat di atas motor apa pun,” ucap Rabat.

Tomas Comas mengungkapkan salah satu kekuatan terbesar Joan Mir, yaitu terletak pada kemampuannya memahami segala hal baru dalam waktu singkat.

“Adaptasi cepat Joan menjadi salah satu kekuatannya. Musim dingin ini misalnya, dia dia ikut serta dalam balapan G-Series, sebuah ajang balap mobil yang dilakukan di trek bersalju. Dia belum pernah ikut balap mobil sebelumnya, dan dia berhasil finis ke dua di sana,” ujar Comas.

Tahun ini, Comas yakin pria 23 tahun itu bisa mengulangi kinerjanya dan meningkatkan beberapa area yang menjadi kelemahannya untuk meraih hasil lebih baik.

“Joan tak memiliki tekanan musim lalu. Ketenangan pikiran sekarang berubah menjadi beban besar,” tuturnya.

“Kami selalu bekerja di bawah tekanan besar di rumah dan ketika balapan dimulai, dia sudah siap sepenuhnya. Tentu saja akan ada tekanan besar, tapi dia bisa menghadapinya dengan tenang.”

Pembalap MotoGP dan F1 yang Pernah Jajal Kendaraan Balap Lain:

78