Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Special feature

Mir Pilih Suzuki karena Tahu Bisa Buat Sejarah

Joan Mir mencetak sejarah pada MotoGP 2020. Namun siapa sangka kesuksesan pembalap Suzuki Ecstar tersebut sebenarnya telah dicanangkan dua tahun sebelumnya.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Mir mematahkan prediksi umum yang tak menganggapnya sebagai salah satu calon juara dunia. Perkiraan itu sangat logis dengan berbagai argumen yang menyertainya.

Ia cuma finis ke-12 klasemen akhir MotoGP 2019. Lalu Mir juga mengalami kecelakaan parah dalam tes di Sirkuit Brno yang membuatnya mengalami memar di dada.

Akibat insiden tersebut, sang pembalap harus diopname satu pekan. Mir terpaksa melewatkan dua balapan. Kecelakaan itu pun menyisakan efek samping selama beberapa bulan.

"Jika mengenang Brno, sangat mengerikan. Saya jatuh (dengan) kecepatan 300 km/jam). Itu momen sulit, cederanya cukup parah dan pemulihannya lama," ujar Mir.

Setelah musim 2020 akhirnya bergulir di tengah pandemi Covid-19, banyak kejutan terjadi. Salah satunya adalah Joan Mir tampil luar biasa dan akhirnya keluar sebagai juara.

Baca Juga:

Dengan semua skenario yang tersaji, Mir mungkin tidak terlalu kaget dengan sukses yang diraihnya bersama Suzuki. Pasalnya, itu sudah ada dibenaknya sejak 2018.

Berstatus pembalap muda potensial, juara dunia Moto3 ini mendapatkan banyak tawaran pada musim semi 2018, Mir tengah menjalani tahun pertamanya di kelas Moto2.

Ia sempat dikaitkan dengan Honda, yang bahkan telah memberikan prakontrak. Mir juga didekati Ducati dan Suzuki. Akhirnya, pabrikan terakhir yang sukses menggaetnya.

Rider kebangsaan Spanyol ini tertarik dengan ide membawa Suzuki kembali berjaya di kelas premier. Jika mampu, Mir praktis bakal menorehkan banyak sejarah.

Ia sadar bersama Suzuki, kemungkinan perjuangan jauh lebih sulit mengingat pabrikan asal Hamamatsu, Jepang tersebut baru comeback ke MotoGP pada musim 2015.

Tetapi, Mir melihatnya sebagai tantangan. Ia punya mimpi besar untuk bisa bergabung dengan nama-nama legendaris yang pernah menjadi juara dunia dengan Suzuki.

Mir berambisi dapat mengikuti jejak sukses Barry Sheene, Marco Lucchinelli, Franco Uncini, Kevin Schwantz dan Kenny Roberts Jr., meraih titel di level tertinggi.

Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, sukses mencetak sejarah dengan menjadi juara dunia MotoGP 2020.

Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, sukses mencetak sejarah dengan menjadi juara dunia MotoGP 2020.

Foto oleh: MotoGP

"Gelar ini punya arti spesial bagi saya dan tim karena kami sukses membuat sejarah dengan kesuksesan musim 2020," kata Mir seperti dikutip Motorsport.com.

"Itu terjadi pada ulang tahun ke-100 Suzuki dan perayaan ke-60 mengikuti kejuaraan. Titel terakhir diraih 20 tahun lalu, semuanya seperti sudah ditakdirkan."

Bicara tentang takdir, Mir meyakini bahwa kesuksesannya bersama Suzuki memang telah digariskan untuk terjadi. Hal ini sudah diimpikannya setelah bergabung pada 2018.

"Sejujurnya, itulah yang memang saya targetkan setelah resmi menandatangani kontrak dengan Suzuki di MotoGP. Di saat yang sama, ada beberapa opsi lain," kata Mir.

"Saya menimbang semuanya. Namun saya sangat tertarik dengan Suzuki. Kala itu, saya berpikir jika menang dengan Suzuki, maka akan sangat bersejarah dan luar biasa!"

Mir hanya butuh dua musim untuk mewujudkan ambisi besarnya. Kerja keras semua pihak di dalam tim terbayar dengan kesuksesan pertama yang diraih dalam dua dekade.

Kendati dengan sumber daya yang lebih terbatas dibandingkan pabrikan seperti Honda, Yamaha dan Ducati, Suzuki membuktikan mereka telah sejajar dengan Big Three.

Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, saat menikung dengan GSX-RR dalam sebuah balapan MotoGP 2020.

Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, saat menikung dengan GSX-RR dalam sebuah balapan MotoGP 2020.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Masih lekat dalam ingatan Mir betapa terkesan dirinya dengan performa GSX-RR sedari pertama kali melakukan tes pada 2018. Menurutnya, motor Suzuki itu perfek.

Dua pembalap kawakan MotoGP, Andrea Dovizioso dan Valentino Rossi, bahkan melabeli GSX-RR sebagai mesin yang "sederhana namun sangat efisien".

Ini pun terbukti musim lalu. Mir dan rekan setimnya, Alex Rins, merasakan kemajuan dalam akselerasi di tikungan yang membuat motor sangat solid di segala kondisi.

"Saya tidak akan lupa pengalaman pertama dengan GSX-RR, kecepatannya impresif namun sistem pengeremannya seperti dari dunia lain," ujar Mir mengungkapkan.

"Kemampuan pengeremannya sangat mengejutkan saya. Motornya sendiri sangat panjang, melebihi ukuran umum, yang memberikan stabilitas lebih di tikungan cepat."

"Musim ini juga kami memiliki traksi bagus. GSX-RR mesin yang komplet dan seimbang. Saya juara karena adaptasi motor sangat baik di semua trek dan kondisi."

Pembalap Joan Mir merayakan keberhasilannya menjadi juara dunia MotoGP 2020 dengan kru Suzuki Ecstar.

Pembalap Joan Mir merayakan keberhasilannya menjadi juara dunia MotoGP 2020 dengan kru Suzuki Ecstar.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Adaptasi Singkat buat Zarco Terus Menekan hingga Batas
Artikel berikutnya Dovizioso: Stoner Jadi Rival Paling Bertalenta

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia