Joan Mir Akui Tiru Strategi Dua Rival Utamanya dalam MotoGP Austria
Juara bertahan MotoGP Joan Mir mengakui telah memilih cara konservatif pada race GP Austria, dengan meniru strategi para rival utama, mengganti motor meski itu tak sesuai keinginannya.
Joan Mir, Team Suzuki MotoGP
Gold and Goose / Motorsport Images
Joan Mir pada akhirnya finis di urutan keempat dalam race Grand Prix (GP) Austria, yang bisa saja membuatnya tertinggal lebih jauh. Namun ia pun punya peluang memenangi race hari Minggu (15/8/2021) itu.
Pembalap Suzuki Ecstar tersebut tak menunjukkan kecepatan yang cukup kuat guna mengejar grup terdepan dengan kondisi aspal kering. Baru saat hujan mulai turun, Mir bisa mendekat ketika tersisa lima lap.
Ketika intensitas hujan meningkat, ia berhasil masuk dalam rombongan terdepan, berada di P5, tepat di belakang rookie Pramac Racing-Ducati, Jorge Martin. Tiga pembalap lain di depannya adalah Marc Marquez (P1), Francesco Bagnaia (P2) dan Fabio Quartararo (P3).
Mereka berlima kemudian memilih berbelok ke pit untuk mengganti motor dengan ban basah. Saat itu race tersisa tiga lap dan dari grup terdepan cuma Brad Binder, yang ada di belakang Mir, tetap melaju dengan ban slick.
Pertaruhan besar pembalap Red Bull KTM Factory Racing itu berbuah kemenangan. Sementara Joan Mir harus puas menyelesaikan lomba di urutan keempat. Usai race, ia menjelaskan strateginya.
Mir mengaku berinisiatif mengganti motor karena itulah yang dilakukan Francesco Bagnaia juga Fabio Quartararo, dua dari tiga rider yang jadi rival utamanya dalam perburuan gelar MotoGP 2021. Satu lainnya, Johann Zarco sudah terjatuh sebelum hujan turun.
"Sebenarnya saya punya ide untuk tetap berada di trek (tidak mengganti motor), dan dalam hal ini saya pikir punya peluang untuk menang. Tetapi pada saat yang sama, saya berada di grup bersama Bagnaia dan Fabio, pesaing utama saya dan saya melihat mereka masuk pit," kata Mir.
"Saya pun memilih hal yang mudah, yaitu mengikuti mereka, meskipun pada saat yang sama, saya berpikir, 'Apa yang kita lakukan?' Intinya, saya membuat keputusan dengan mempertimbangkan untuk menjaga peluang juara," pembalap Spanyol tersebut menjelaskan lebih jauh.
Dalam dua putaran berturut-turut (double-header) yang telah digelar di Sirkuit Red Bull Ring Mir berhasil memangkas delapan poin dari Quartararo, yang kini unggul 47 angka atas dirinya dan Bagnaia, yang sekarang sama-sama mengantongi 134 poin.
Pemilik motor nomor #36 itu mengatakan dirinya punya banyak masalah dengan trek kering untuk bisa mendapatkan kecepatan yang dibutuhkan, seperti dalam sesi latihan bebas. "Kami harus menganalisis dengan baik apa yang terjadi," ucap Mir.
Terlepas dari itu, Mir percaya bahwa mulai sekarang musim untuk mengejar gelar telah dimulai untuknya. Dengan balapan yang tersisa cukup banyak, kans menjadi juara masih terbuka lebar.
"Di sirkuit ini (Red Bull Ring), yang tidak terlalu cocok untuk Suzuki, kami tidak berhasil meraih cukup banyak poin. Tentu saja kami seharusnya bisa melakukannya lebih baik, namun kami bermain aman," Mir mengatakan.
"Hasil pekan ini tak mengubah apapun, tetapi benar bahwa makin sedikit balapan yang tersisa. Tiga balapan selanjutnya akan sangat penting (untuk mengejar ketertinggalan)."
Tiga balapan yang dimaksud oleh Joan Mir adalah GP Inggris (27-29 Agustus), GP Aragon (10-12 September) serta GP San Marino (17-19 September).
Lap per lap MotoGP Austria 2021
Tampilan lebih besar
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments